Urgensi Dibentuknya "KPK KW2" di Pemrov DKI Jakarta

Kamis, 4 Januari 2018 | 06:51 WIB
0
504
Urgensi Dibentuknya "KPK KW2" di Pemrov DKI Jakarta

Di bawah Gubernur DKI Jakarta yang baru, Jakarta punya Komite Antirasuah sendiri. Namanya Komite Pencegahan Korupsi. Di Pusat lembaga antirasuah yang ditakuti para koruptor itu bernama Komisi Pemberantasan Korupsi. Anies Baswedan- Sandiaga Uno baru saja meresmikan Komite Pencegahan Korupsi ini Rabu 3 Januari 2018.

Komite ini diketuai oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015, Bambang Widjojanto. Bambang juga diketahui pernah menjadi juru bicara Anies-Sandi saat masa kampanye pilkada DKI Jakarta 2017.

Ada beberapa anggota dari Komite ini. Aktivis Hak Asasi Manusia Nursyahbani Katjasungkana, mantan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal (Purn) Oegroseno, Peneliti Ahli Tata Pemerintahan yang Baik Tatak Ujiyati serta Ketua TGUPP periode pemerintahan sebelum, Muhammad Yusuf.

Pengukuhan Komite Pencegahan Korupsi ini kata Anies bertujuan untuk menciptakan pemerintahan DKI Jakarta yang bersih, transparan, dan akuntabel. Ditambah lagi dikukuhkannya di awal tahun. "Ini pesan utama kami untuk menciptakan good governance," kata Anies di Balai Kota, Jakarta pada Rabu, 3 Januari 2018 seperti yang dilaporkan Tempo.co.

[irp posts="7121" name="Sulitnya Imbangi Big Scheme" Pasar Tanah Abang ala Anies-Sandiaga"]

Pembentukan Komite Pencegahan Korupsi Jakarta ini menjadi salah satu tugas prioritas yang harus dilakukan pada 100 hari pertama pemerintahan Anies-Sandi. Komite pencegahan korupsi ini merupakan bagian dari TGUPP atau Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan. Komite dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 196 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 187 tentang TGUPP.

Ngomongin soal TGUPP, hingga saat ini pemerintah DKI Jakarta belum mengumumkan kepada publik struktur tim ini. Katanya sih TGUPP pemerintahan Anies-Sandi mendapat sorotan publik dan Kementerian Dalam Negeri karena terlalu banyak orangnya, ada 73 orang. Sementara honor untuk anggota tim ini uangnya dari APBD 2018 sebesar Rp 28 miliar.

Namun susunan tim TUGPP ini masih belum diumumkan. Katanya sih satu-dua hari ke depan Anies bakal umumkan ke publik. Hanya satu orang yang sudah dipastikan masuk tim ini, yakni Bambang Widjojanto. Selain karena memang sudah menjabat sebagai ketua Komite Pencegahan Korupsi Ibukota, pengalaman yang dimiliki Bambang selama bekerja di KPK bisa meminimalkan potensi korupsi di pemerintahan Anies-Sandi.

Komite Pencegahan Korupsi ini dibentuk bukan buat SKPD DKI Jakarta menjadi khawatir dan sebagainya. Tapi diharapkan bisa bekerja sama dengan semua elemen masyarakat yang memiliki semangat antikorupsi. Jadi gak perlu takut lah kalau masih 'on the right track'.

Urgensi dibentuknya komite ini sebab kata Sandiaga ada potensi korupsi yang tinggi di Pemerintah Provinsi DKI. Sehingga memilih Bambang Widjojanto sebagai ketua komite ini serta menjadi salah satu bagian dalam TGUPP bisa mencegah terjadinya praktek korupsi lebih dini.

"Kemarin kita lihat sendiri ada korupsi bertebaran di DKI,” kata Sandiaga dari Tempo.co. Katanya jika korupsi dapat dicegah, pembangunan infrastruktur di Jakarta bisa digenjot. Pembentukan komisi ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah DKI Jakarta benar-benar mengatasi korupsi.

Lalu apa tugas komite pencegahan korupsi ini?

[irp posts="6848" name="Apakah Warga Jakarta Masih Bisa Berharap kepada Anies-Sandiaga?"]

Ternyata, menurut keterangan Anies Baswedan, Komite yang baru dibentuk ini mempunyai tugas yang cukup berat loh. Pertama, tugasnya membangun sistem data yang terintegrasi. Selain itu juga bertugas membangun integritas aparatur sipil Pemda DKI Jakarta.

Komite ini akan bekerja sama dengan KPK dalam pengawasan dan pencegahan korupsi. Juga menjadi penghubung antara Pemda DKI dan masyarakat serta  lembaga negara lainnya.

Pada intinya sih fokus yang menjadi agenda utama Komite ini adalah tata kelola pemerintahan untuk mencegah kebocoran anggaran dan penyelamatan PAD atau pendapatan asli daerah.

"Bagaimana pemasukan bisa maksimal tanpa ada penyempitan," kata Anies Baswedan.

***