"Trio" partai politik, yaitu Gerindra, Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera hanya akan berkoalisi di lima provinsi dalam Pilkada 2018 mendatang. Kelima provinsi itu ialah Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Maluku Utara.
Dengan demikian, Pemilihan Guberbur Sulawesi Selatan tidak termasuk dalam koalisi tiga serangkai Gerindra-PAN-PKS. Ironisnya, tiga partai ini sebelumnya sudah menerbitkan surat tugas untuk pasangan Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman (biasa disebut "Prof Andalan") di Pilgub Sulsel 2018.
Bercerinya kerjasama tiga partai untuk Pilgub Sulsel ini terungkap usai pertemuan Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto dengan Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, Minggu malam, 24 Desember 2017 di Sekretariat DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta.
"Kami sudah menyepakati, bahwa kami akan bersama-sama di Jawa Barat, kemudian di Jawa Tengah dan kemudian di Sumatera Utara, kemudian Kalimantan Timur, dan Maluku Utara dan saya kira itu di provinsi yang kita sepakati," kata Sohibul Iman saat menggelar jumpa pers, sebagaimana diberitakan sejumlah media.
[irp posts="3258" name="Akhirnya Dua Nurdin" Ini Harus Bertempur di Pilkada Sulawesi Selatan"]
Prabowo Subianto menambahkan, perbedaan koalisi di daerah lain sebagai akibat pihaknya harus mendengarkan pengurusnya dari daerah dan menurutnya ini bukan sesuatu yang tabu.
"Jadi kalau pendapat mereka (Partai Gerindra di daerah) cocoknya sama partai lain, kami di pusat harus dengarkan dari bawah. Jadi bisa seperti ini, 'maaf ya, Pak Sohibul, kita beda di situ'. Tidak mutlak di setiap daerah kita jadi satu, belum tentu," lanjut Prabowo, sebagaimana dikutip Rakyatku.com.
Sohibul menimpali pernyataan Prabowo tersebut dengan mengatakan bahwa perbedaan tersebut bisa diterima atas dasar pengertian. "Jadi kita bersama berdasarkan kesepakatan, kalau berbeda itu berdasarkan pengertian kita," katanya.
Dari Makassar, Sulawesi Selatan, ramai diberitakan bahwa DPP Partai Gerindra telah mencabut dukungan dari Nurdin Abdullah.
Dukungan itu disebut-sebut mengarah ke Agus Arifin Nu'mang yang memang merupakan kader Gerindra. Pada Pilgub Sulsel 2018 Agus akan berduet dengan Tanribali Lamo, kader Partai Golkar.
Jika adik kandung Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL), yaitu Ichsan Yasin Limpo (IYL) yang bakal ikut mendaftar melalui jalur perseorangan berpasangan dengan Bupati Luwu dua periode, Andi Mudzakkar (Cakka), maka hanya ada empat pasangan calon gubernur Sulsel.
Satu pasangan lagi yaitu saudara Cakka sendiri, yaitu Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (Aziz), yang berpasangan dengan Nurdin Halid (NH). Dalam berbagai kesempatan IYL-Cakka yakin bisa lolos lewat jalur perseorangan, apalagi mereka didukung oleh dua partai, yakni Demokrat dan PPP.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews