Siasat Politik Setya Novanto Sebelum Munaslub 2016 di Bali

Minggu, 10 Desember 2017 | 11:26 WIB
0
433
Siasat Politik Setya Novanto Sebelum Munaslub 2016 di Bali

Dikabarkan perjuangan sekaligus perlawanan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto terhenti. Indikasinya dengan surat yang dikiramkan kepada Partai Golkar dan DPR, di mana ia mengundurkan diri selaku Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua DPR. Ia menyerah dengan sedikit syarat.

Bagai sudah jatuh tertimpa tangga, segala upaya sudah ia lakukan. Tetapi apa mau di kata, setelah ditetapkan kembali sebagai tersangka oleh KPK, Praperadilan kedua yang diharapkan bisa membebaskan statusnya sebagai tersangka, gugur dengan sendirinya setelah KPK melengkapi P21.

Kesialan belum berakhir, dua pengaca bekennya yang selama ini melakukan pembelaan secara gigih, Otto Hasibuan dan Fredrich Yunadi, mengundurkan diri sebagai penishat hukum. Berbagai tekanan fisik maupun psikologis inilah yang membuat Setya Novanto akhirnya menyerah.

Tetapi, mari kita mengenang manuver atau siasat politik Setya Novanto saat sedang jaya-jayanya di Munaslub Bali, yang kemudian mendudukkannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar setelah "mengalahnya" Ade Komaruddin.

Reza Pahlevi, kader muda Partai Golkar memimpin anak-anak muda Partai Golkar. Dengan semangat persatuan dia menghimpun mereka. Nama yang diambil adalah PMG Pro Visi Negara 2045. Sebelum Musyawarah nasional Luar Biasa di Bali tahun 2016, PMG Pro Visi Negara 2045 melakukan roadshow kepada semua bakal calon Ketua Umum.

Reza, Maman Abdurahman, Lindsay Apsari Putri dan kawan-kawan sempat bersilaturahmi dengan Setya Novanto di ruang Fraksi Partai Golkar, Gedung DPR RI, Kamis, 17 Maret 2016.

Sebelum memulai diskusi. Setya Novanto melirik pakaian para kader muda. Ternyata dia suka dengan kaos PMG Pro Visi Negara 2045. Reza Pahlevi memberikan kaos tersebut kepada Setya Novanto.

“Saya suka banget dengan kaos PMG Visi Negara Kesejahteraan 2045, semoga kaos ini memberikan daya tarik tersendiri,” kata Setya Novanto yang saat itu menjabat Bandahara Umum Partai Golkar.

[irp posts="5527" name="Setya Novanto Menyerah"]

Melihat keberanian PMG Pro Visi Negara 2045, Setya Novanto menyatakan kekagumannya.

“Gerakan perubahan seperti ini memang memberikan suatu hal baru yang sangat menarik. Semoga ini bisa disosialisasikan ke seluruh kader se-Indonesia. Kaos ini memberikan pencerahan bahwa ada generasi muda Golkar tetap eksis dengan semangat mudanya, khususnya program dengan roadshow ke seluruh caketum parpol golkar.”

Teringat kata “Visi Negara 2045” Setya Novanto berharap ada keseriusan Golkar untuk mengupayakan tercapainya visi tersebut. Dia mengatakan bahwa kader-kader harus bisa membuktikan bahwa Golkar adalah satu-satunya partai yang memiliki pandangan jauh ke depan.

Kata Setya, selama memimpin DPR, ia berusaha mengubah sistem manajemen kesekretariatan. Selain itu membuat program percepatan informasi parlemen, sehingga perkembangan terbaru dari parlemen bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Kemudian, buat program staf khusus demi menjaga kefokusan dalam bekerja. karena selama ini kita hanya memiliki staf ahli. Pembaharuan ini penting demi membuat parlemen modern yang diprakarsai oleh partai golkar.

Tapi, Setya mengatakan ada titik lemah Partai Golkar untuk mencapai Visi Negara Kesejahteraan 2045. Apa itu?

“Kita tidak memiliki wakil di pemerintahan, pimpinan BUMN dan dubes masa SBY ada 11 sekarang Cuma 1 dubes dari golkar. Itulah tantangan yang terjadi saat ini yang mengakibatkan kita harus mengkaji teknis merealisasikan Visi Negara Kesejahteraan 2045. Maka harus ada politik yang mampu menjalankan program Visi Negara Kesejahteraan 2045,” kata Setya Novanto.

Berandai-andai jadi ketum

Menurut pandangan Setya Novanto, Partai Golkar untuk mencapai Visi Negara Kesejahteraan 2045 mengalami tantangan terbesar. Pertama, Partai Golkar mengalami konflik internal yang berkepanjangan, statement masyarakat mengatakan bahwa kita sudah menjadi partai tua. Ketiga, ketika pilkada, calon bupati atau wakil bupati dimintai dana kisaran ratusan juta. Keempat, perolehan suara kita semakin menurun.

Menjawab empat masalah tersebut. Berikut janji Setya Novanto, seandainya menang di Munas Bali 2016:

Jika saya menjadi ketum partai golkar, maka kita harus mendahulukan transformasi parlemen modern. Lalu diberikan seleksi ketat untk kepengurusan partai dari DPP hingga DPD. Namun harus diseimbangkan dengan perluasan wewenang kepada DPD. Oleh karena itu, generasi muda harus diapresiasi dan diperhatikan karena generasi muda golkar lah yang akan menjaga dan memperjuangkan program-program kerja golkar.

[irp posts="5416" name="Mengapa MKD Tidak Berani Mengganti Setya Novanto?"]

Kedua, terkait persoalan Pilkada, kadang kita jenuh dengan persoalan pilkada. Kita ketahui seseorang itu sebenarnya kandidat abal-abal namun karena kedekatan dengan DPP hingga kita pun mengalami kekalahan. Oleh karena itu, kita harus keroyokan untuk memnangkan satu provinsi. Provinsi ini akan menjadi percontohan dan membantu provinsi terdekat untuk memenangkan pilkada.

Ketiga, jika saya menjadi ketum partai, maka saya akan mundur dari jabatan ketua fraksi dan fokus kepartaian. Tujuannya agar kita mampu membangun komunikasi dan perkembangan seluruh ujung tombak pergerakan partai golkar.

Keempat, penguatan ekonomi partai harus mampu menjamin gerakan-gerakan partai. Oleh karena itu kita wajib memfasilitasi setiap gerakan pembangunan partai demi mengembalikan kejayaan golkar yang mencapai Visi Negara Kesejahteraan 2045.

Selain itu kita harus memfokuskan kaderisasi, struktural kepengurusan dan konsolidasi internal. Tiga program ini harus dijalankan dengan kerjasama bersama pemerintahan. Kederisasi menjamin estafet kepemimpinan berkualitas yang jelas kegolkarannya. Penguatan struktural melalui perampingan dan pengutamaan generasi muda sebagai penguat gerakan atas program partai. Lalu konsolidasi internal nasional demi membangun kepercayaan kader dan pemilih idiologis kepada golkar. Maka perkembangan suara golkar akan kembali meningkat demi menjalankan program-program Visi Negara Kesejahteraan 2045.

Lalu, muncullah agenda yang ditunggu-tunggu. Yaitu tanya jawab antara kader muda Golkar dengan Setya Novanto.

Pertanyaan pertama terakit kepedulian terhadap kader muda Golkat

Setya Novanto menjawab :

Generasi muda bukan janji saya, dari perlemen sudah saya buktikan dengan memfasilitasi generasi muda untuk menjadi pegawai, staf hali, staf khusus dan anggota DPR. Tergantung juga bagi generasi mudanya, bila mendekat ya kita upayakan untuk merealisasikan penguatan potensi dirinya. Bila tidak ya tentu sulit kita menjangkau siapa yang mau berjuang untuk golkar.

Pertanyaan kedua tentang komunikasi antara senior junior

Setya Novanto mejawab :

Saya sudah buktikan bahwa sebagai ketua DPR saja tidak pernah membatasi pertemuan dan komunikasi. Siapapun saja boleh berkomunikasi tanpa membedakan kader tua atau kader muda. Maka perlu semangat menjaga hubungan komunikasi untuk memperkuat pemikiran dan ide dalam memperbaharui semangat dan gerakan setiap waktu. Maka konsolidasi kader muda dalam konsolidasi 1.000.000. generasi muda golkar.

Pertanyaan ketiga terkait supremasi hukum, pendanaan dan tata kelola partai.

Setya Novanto menjawab :

Coba dianalisa, selama 10 tahun kebelakang, pembiayaan Golkar berkisar 6,4 M perbulan, se-Indonesia. Maunya PMG Visi Negara Kesejahteraan 2045 adalah bukti ya itulah bukti saya.

Kalau dari mana asalnya, kan saya kan pengusaha maka sudah ada jalan usaha yang akan saya kelola dari segi pendaan yang penting tidak dari APBN.

Biaya ke depan adalah biaya operasional partai, biaya evaluasi partai, biaya pilkada dan pileg. Cara teknis pendanaan tersebut nanti kita sampaikan jika kita memiliki kesamaan dalam pandangan sebagai ketum golkar.

PMG Visi Negara Kesejahteraan 2045 akan dibantu 100.000.000 dalam pengadaan kaos. Karena kaos PMG Visi Negara Kesejahteraan 2045 sangat bagus dan memberikan kecerahan dalam gambaran semangat muda yang modern dan kekinian.

Kembali pada masalah hukum, kita harus menginventarisir aset partai se-Indonesia. Kita harus mengelola harta, benda dan aset partai golkar. Banyak aset yang tidak terdaftar dengan baik hingga tak termamfaatkan.

Padahal aset ini mampu membangun partai dengan kemandirian dan kedaulatan partai. Semoga PMG Visi Negara Kesejahteraan 2045 bisa mengusulkan kepada semuanya untuk melakukan gerakan inventarisir aset demi menjaga partai lebih modern dan berjaya ke depan

Dari semua calon Ketua Umum, hanya Setya Novanto yang langsung menjanjikan untuk memberikan suntikan dana kepada PMG Pro Visi Negara 2045. Sayangnya, tidak ada pembahasan terkait janji pemberantasan korupsi dan penegakan etika Dewan.

***