Adu Kuat Titiek Soeharto dengan Airlangga Hartarto untuk Pimpin Golkar

Jumat, 8 Desember 2017 | 21:43 WIB
0
318
Adu Kuat Titiek Soeharto dengan Airlangga Hartarto untuk Pimpin Golkar

Gonjang-ganjing tubuh Partai Golongan Karya (Golkar) sejak Ketua Umum Setya Novanto resmi dijebloskan Komisi Pemberantasan Korupsi ke Rutan KPK beberapa waktu lalu memang bagai serial film korea yang penuh dengan intrik tipu daya demi menarik ranting pemirsa. Tanpa intrik, tentu film tersebut akan ditinggalkan penonton dan akan merugikan pihak produksi.

Namun. Tak begitu dalam sebuah partai. Semakin banyak intrik, semakin banyak pula orang yang tergoda agar partai itu dapat dijadikan tunggangannya. Katanya, agar partai lebih baik dan masyarakat kembali percaya kepada partai, yang elektabilitasnya menurun pasca "Papa" yang diduga telah merugikan negara 2,3 triliun dalam dugaan korupsi megaproyek KTP Elektronik.

Hingga saat ini, mencuat empat nama yang akan bertarung dalam pemilihan ketua baru partai Golkar itu. Sebut saja seperti Airlangga Hartarto, Nurdin Halid, Idrus Marham, dan, muncul satu nama lainnya yang diprediksi akan memberikan pengaruh lebih besar, yaitu anak dari Presiden Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, yang tak lain saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar.

Dalam sejumlah media, nama Titiek Soharto paling banyak disebutkan selain tiga nama lainnya yang secara terbuka ingin menduduki posisi Ketua Umum Partai Golkar. Titiek, kata sejumlah media, juga akan maju sebagai salah satu kandidat pada musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) mendatang.

[irp posts="4225" name="Jokowi Panik Bila Titiek Soeharto Gantikan Setya Novanto"]

Titiek mengaku, keinginannya maju sebagai kandidat Ketua Umum Golkar dipicu prihatin melihat keadaan partai yang didirikan orangtuanya itu. "Kami sangat prihatin, saya, keluarga Pak Harto, bersama saudara-saudara saya. Kami sangat prihatin apa yang terjadi di Golkar saat ini dengan kondisi yang kayaknya sudah di bawah sekali. Jadi saya tergerak untuk mungkin bisa membawa Golkar lebih baik lagi," kata Titiek seperti dikutip Kompas.com, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 5 Desember 2017 lalu.

Titiek mengatakan, ia akan berjuang untuk mengambil posisi ketua umum Golkar meskipun dia tahu bahwa, Koordinator Bidang Ekonomi DPP Airlangga Hartarto telah mengklaim mendapatkan dukungan dari 31 DPD tingkat provinsi untuk maju sebagai kandidat. "Namanya juga usaha ya. Insya Allah niat saya baik. Saya percaya orang yang niatnya baik Allah akan diberikan jalan," kata dia, yang juga anggota Komisi IV DPR itu.

Titiek menambahkan, ia punya kekhawatiran yang mendalam jika Golkar jatuh pada tangan yang salah, yang mengakibatkan elektabilitas Golkar semakin tak menentu. Oleh karena itu, Titiek berharap dia mendapatkan kesempatan untuk kemudian dapat menyampaikan keinginannya pada DPD I dan DPD II, pada saat Munaslub partai itu.

Koodinator Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia memberikan apresiasi terhadap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, yang disebut telah mendapatkan 31 dukungan dari DPD sebagai salah satu calon ketua umum Partai Golkar.

Namun, kata Doli, ia juga menilai ada satu nama yang boleh disejajarkan dengan Airlangga, yakni puteri Presiden ke-2 RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto. "Kami pernah sampaikan langsung kepada beliau sebagai salah satu (anggota) dewan pakar yang kami anggap bersih," kata Doli.

Dia menilai, Titiek Soeharto punya kriteria sebagai kandidat bersih dan tidak pernah memiliki persoalan hukum. Artinya, kata dia, baik Titiek dan Airlangga perlu mendapatkan dukungan agar Golkar menjadi lebih baik dan punya nilai jual dihadapan masyarakat.

[irp posts="4163" name="Airlangga Hartarto Calon Ketua Umum Golkar Yang Direstui" Pemerintah?"]

Ia menambahkan, kriteria kandidat bersih ini dikatakan penting sebab, partai Golkar saat ini kadung dianggap partai korup yang diakibatkan ketua Setya Novanto dalam kasus dugaan korupsi KTP-el. "Bahkan kalau perlu, Partai Golkar menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memastikan nama-nama calon pimpinan Partai Golkar bersih dari kasus korupsi," kata dia.

Sementara, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical mengatakan hingga saat ini ada enam nama kandidat calon ketua umum Golkar yang bakal bertarung dalam Munaslub untuk menggantikan posisi Novanto, yakni Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Idrus Marham, Priyo Budi Santoso, Wisnu Suwardhono, dan Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto.

"Yang datang sama saya, Airlangga, Pak Idrus, Aziz, Priyo Budi Santoso, Wisnu Suwardhono, dan kemudian kalau Mbak Titiek kebetulan ketemu dan kita bicara sedikit. Dan itu ada enam paling tidak yang sudah menyatakan akan maju sebagai calon ketua umum," kata Ical beberapa waktu lalu.

Ical menegaskan, pada Munaslub mendatang siapapun yang menang tidak hanya mengakomodasi kubu tertentu untuk masuk kepengurusan. "Jadi harus semua masuk, semua calon-calon yang ada mesti dimasukkan juga sehingga Golkar akhirnya bersatu. Tidak ada lagi kubu-kubuan dalam partai Golkar, semua menyatakan kepada saya sepakat untuk itu," kata dia.

***