Bakal Lahir GM Baru setelah Susanto Megaranto; Dialah Sean Winshand!

Minggu, 3 Desember 2017 | 07:07 WIB
0
678
Bakal Lahir GM Baru setelah Susanto Megaranto; Dialah Sean Winshand!

Sekali lagi, tanpa banyak gembar gembor, pecatur muda Indonesia, IM Sean Winshand berhasil meraih norma GM ketiga sekaligus norma GM terakhirnya di turnamen catur Bogoljuba Dankovica Memorial yang berlangsung sejak 19 November lalu di Novi Sad, Serbia.

Sepekan sebelumnya Dewi AA Citra sudah membuat sensasi dengan meraih norma WGM keduanya di turnamen Third Saturday 54 juga di Novi Sad.

Pada babak terakhir tadi malam, Sean sukses menaklukkan pecatur Rusia, GM Mikhail Ivanov dan keluar sebagai juara pertama dengan membukukan 7 poin dari 9 babak unggul 1½ poin penuh dari peringkat dua di bawahnya.

Sean Winshand yang diunggulkan di peringkat empat ini tampil sangat mengesankan dengan mencetak 5 kali menang dan 4 kali remis tanpa pernah kalah dan meraih rating performance 2607.

Selain gelar juara, pecatur DKI ini juga berhasil meraup 23 poin rating setelah sepekan sebelumnya ia sudah menambahkan 12 poin ke pundi-pundi ratingnya dari turnamen Milje Vujovica Memorial. Praktis dari dua turnamen ini Sean berhasil membawa pulang 35 poin rating.

Tenang. Tenang dulu teman. Saya tau bakal ada pertanyaan apakah elo rating Sean sudah mencukupi untuk menyandang gelar GM? Jawabnya belum. Rating Sean saat ini masih 2439. Paling tidak ia masih perlu tambahan 61 poin lagi untuk mencapai rating mistis 2500 agar ia bisa mencantumkan gelar GM di depan namanya.

[caption id="attachment_5002" align="alignleft" width="356"] Sean Winshand (Foto: Dewi AA Citra)[/caption]

Sulitkah itu? Jawabnya relatif. Kalau ada sponsor bisa secepat kilat. Jika tidak, bisa bertahun-tahun lagi baru syarat itu terpenuhi. Tetapi tidak inginkah Indonesia punya GM baru?

Apapun jawabnya, Sean sudah membuka jalan buntu tentang betapa susahnya Indonesia mencetak pecatur bergelar Grandmaster setelah Susanto Megaranto meraih norma GM ketiganya di Olimpiade Catur, Kalpia, Spanyol tahun 2004. Itu artinya 13 tahun lalu. Sudah saatnya Indonesia punya Grandmaster baru!

Baiklah. Setelah selama ini saya terlalu memuja-muji pecatur India dengan sangat berlebihan, inilah Sean, salah satu pecatur terbaik Indonesia saat ini. Ia menunjukkan bahwa pecatur India itu tidak ada apa-apanya.

Pada babak keenam ia melumat FM Sarkar Rajdeep melalui partai nan memikat sehingga dianugerahi sebagai partai terbaik di turnamen ini. Berikut notasinya.

King's Indian, Fianchetto E62

Putih: FM Sarkar Rajdeep (2344)

Hitam: IM Sean Winshand Cuhendi (2404)

Memorial Bogoljuba Dankovica Round 6

1.d4 Nf6 2.Nf3 g6 3.g3 Bg7 4.Bg2 0–0 5.0–0 d6 6.c4 Nbd7 7.Nc3 e5 8.e4 c6 9.h3 exd4 10.Nxd4 Re8 11.Be3 Nc5 12.Qc2 a5 13.Rad1 Bd7 14.Rfe1 Qc8 15.Kh2 Re5 16.f3 Rh5 17.h4 h6 18.Kg1 Ne8 19.Qd2 Kh7 20.Nde2 a4 21.Qc2 Qc7 22.Bxc5 Rxc5 23.Nxa4 Rxa4!? 24.Qxa4 Be6 25.Rd2 Bxc4 26.b3 Ba6 27.Qa3 Qb6 28.Kh1 Rh5 29.Qc1 g5 30.Bh3 Qf2?! 31.Rf1 Qe3 32.Qd1 Be5 33.Bg4 Nf6 34.Bf5+ Kh8 35.Qe1 gxh4 36.g4 Rxf5! 37.exf5 Ne4! 38.fxe4?? Qh3+ 39.Kg1 Qh2# 0-1

Seperti sudah sering saya tulis, selalu ada drama di babak pamungkas sebuah turnamen catur. Hasilnya bisa menggembirakan dan bisa pula sebaliknya. Kali ini babak terakhir Sean berakhir dengan bahagia. Liat aja senyumnya.

***