Dalam kisah pewayangan, Pandawa Lima adalah para ksatria nan elok, baik hati, terpuji dan berani. Semua kata-kata yang baik melekat pada Pandawa Lima. Mereka adalah titisan para dewa untuk memimpin rakyat menuju kehidupan yang damai dan sejahtera.
Masing-masing Pandawa memiliki kehebatan tersendiri. Mereka melawan kejahatan dan menegakkan kebenaran. Siap berperang untuk menumpas para penguasa yang zalim. Pandawa Lima berjuang merebut kembali tahta kerajaan. Semua demi menegakkan keadilan di dunia.
Tapi, apakah ada Pandawa Lima di Partai Politik? Ternyata sebutan tersebut melekat pada lima senior Partai Golongan Karya. Panggilan Pandawa Lima ini keluar dari pernyataan Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Zainal Bintang.
Kata Zainal kepada awak media, Pandawa Lima Partai Golkar adalah mereka yang dihormati oleh semua kader partai. Pandawa Lima itu adalah Bachrudin Jusuf Habibie, Akbar Tanjung, Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.
Demi menyelamatkan Golkar dari keterpurukan, isu negatif dan pelbagai masalah internal. Zainal mengharapkan para Pandawa Golkar berkumpul. Tujuannya adalah memberikan jalan keluar dari nestapa politik.
Mereka adalah orang terhormat dan berjasa pada Golkar. Dengan nasehat dan wejangan, Golkar bisa kembali fokus kepada perjuangan politik menghadapi Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2018 dan Pemilihan Umum Serentak tahun 2019.
"Saya yakin kawan-kawan dan saudara-saudara saya di DPD I percaya betul dengan lima orang ini," kata dia seperti dikutip dari kompas.com.
Di antara kelima Pandawa Golkar, hanya BJ Habibie yang netral dan objektif. Sedangkan keempat lain, masih memiliki kepentingan di Golkar ke depan. Turun gurunnya lima tokoh Golkar bisa menjadi pemusatan satu kekuatan.
Mari kita lihat sejarahnya satu persatu Pandawa Lima versi Partai Golkar ini;
BJ Habibie "Sang Negarawan"
Habibie adalah tokoh negarawan yang tegas. Dia masih bersih dari kepentingan politik. Habibie keras dengan aturan tapi sangat sayang pada Golkar. Nasehat Habibie bukan hanya berlaku bagi kader Golkar. Bahkan kepada warga negara secara umum.
Habibie masih bisa mempengaruhi para pemuda dan pemudi bangsa. Jika Habibie mengeluarkan komentar politik, maka itu pasti berlaku secara umum, bukan terkhusus kepada perseorangan. Kepentingannya adalah Golkar tetap maju dan memperbaiki diri sepanjang waktu.
Akbar Tandjung "Sang Penyelamat"
Akbar adalah perwakilan aktivis di Golkar. Banyak aktivis yang masuk Golkar melalui jalur Akbar. Dia bersama rekan-rekannya menyelamatkan Golkar dari keterpurukan paska Soeharto turun tahta. Bayangkan saja, Golkar masih saja bertahan setiap pemilu, padahal Soeharto diturunkan oleh aksi massa tahun 1998.
[irp posts="4559" name="Kata Akbar Tandjung, Kiamat Sudah Dekat di Partai Golkar Jika...."]
Akan tetapi, Akbar masih punya kepentingan di Golkar. Salah satunya adalah menyelamatkan Ahmad Doli Kurnia. Semua orang Golkar tahu bahwa Akbar sangat sayang pada Doli. Rasa sayang inilah yang bakalan menyulitkan Akbar. Karena untuk menyatukan semua pihak, Akbar juga harus mendamaikan Doli dengan para pasukan Setya Novanto.
JK – Wakil Presiden Dua Kali
Rakyat tahu, bahwa JK adalah mantan Ketua Umum Partai Golkar paska Akbar Tanjung. Selain itu, JK berkesempatan menjadi Wakil Presiden. Pertama menjad. Wapresnya Soesilo Bambang Yudhoyono pada periode 2004-2009. Kedua, menjadi Wapresnya Presiden Joko Widodo.
[irp posts="4110" name="Ada Apa dengan JK Yang Jadi Hiperaktif" terhadap Setya Novanto?"]
JK dinilai masih ikut dalam konstalasi politik internal Partai Golkar. Pada Munaslub Bali saat Setya Novanto terpilih. JK dikabarkan mendukung Ade Komarudin (Akom). Bahkan, JK diisukan sebagai penolong Akom saat menggantikan posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR.
Bagi para kader Golkar, nasehat JK lebih kepada penghormatan atas senioritas dan posisi. JK masih sebagai Wakil Presiden. Jadi, JK tahu betul bagaimana keinginan Pemerintah terhadap Golkar. Terlalu melawan JK akan menyulitkan bagi kader-kader yang sok mengacuhkan JK.
Bakrie dan Agung – Tokoh Dualisme
Aburizal Bakrie dan Agung Laksono adalah dua tokoh yang membelah kekuatan Golkar. Kondisi Golkar saat ini tidak bisa dipisahkan dari pertikaian kedua tokoh tersebut. Baik ARB maupun Agung, sama-sama bertanggungjawab terhadap Golkar. Akibat kengototannya, Golkar tidak berhenti menerima ujian politik.
[irp posts="1956" name="Gara-gara Ahok, di Golkar Fadel Digeser dan Aburizal Ditegur"]
Keduanya bisa saja memberikan nasehat. Tetapi nasehatnya terkhusus kepada kelompok pribadi. Seandainya ARB dan Agung bersatu, maka persatuannya adalah Musywarah Nasional Luar Biasa, tidak satu dalam nama Ketua Umum. Namun, sebagai tokoh pembelah Golkar, ARB dan Agung masih bisa mendinginkan pasukan masing-masing.
Nah, dengan berkumpulnya para Pandawa Golkar. Maka sang tertua dan paling bijaksana sudah bisa diketahui. Dia adalah BJ Habibie.
Sekarang Pandawa Lima harus menyingkarkan kepentingan masing-masing. Suara persatuan wajib mengikat. Targetnya adalah mendinginkan Golkar dan memenangkan pertempuran politik Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.
****
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews