Dulu Raja Kuis Itu Gagal Berpolitik, Kini Berhasil Memimpin TVRI

Senin, 27 November 2017 | 21:12 WIB
0
630
Dulu Raja Kuis Itu Gagal Berpolitik, Kini Berhasil Memimpin TVRI

Raja Kuis Indonesia, Helmy Yahya terpilih sebagai  Direktur Utama TVRI melalui serangkaian proses seleksi, antara lain seleksi administrasi, tes tertulis, asesmen kompetensi, wawancara panitia seleksi, info publik dan proses verifikasi oleh lembaga-lembaga negara. Helmy Yahya menyingkirkan Dudi Hendrakusuma S. dan Rizal Mustary.

Nama Helmy meminpin TVRI, setidaknya lebih menarik dan tidak jauh dari dunia yang pernah digelutinya bersama "Ratu Kuis" Ani Sumadi. Siapa sih yang tidak kenal dengan Helmy Yahya? Presenter kuis ini pernah mendirikan lembaga kursus Helmy Yahya Broadcasting Academy di Bandung, Surabaya, dan Jakarta.

Dengan pengalamannya di dunia penyiaran, Helmy bisa membawa TVRI lebih baik ke depan. Tidak menutup kemungkinan, program acar kuis tetap dipertahankan. Namanya saja Raja Kuis Indonesia, tentu program kuis harus tetap ada.

Catatan kisah hidup Helmy Yahya tidak sama dengan Tantowi Yahya. Di dunia politik, Tantowi termasuk sukses. Saat ini, Tantowi adalah Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru. Sedangkan Helmy? Iya baru seleksi Direktur Utama TVRI lah.

[irp posts="3894" name="Beginilah Hitung-hitugan Pilkada Sumatera Selatan"]

Sebelumnya, Helmy sudah pernah mengikuti kontestasi politik tingkat daerah. Pertama, berjuang di pilkada Provinsi Sumatera Selatan 2008. Saat itu, Helmy maju sebagai calon wakil gubernur mendampingi Syahrial Oesman. Helmy pun kalah.

Helmy dan Oesman didukung oleh PDIP, PPP, dan PKS serta 12 Parpol yang tergabung dalam Forum Partai Politik Bersatu Sriwijaya (FPPBS). Sedangkan lawannya Alex Noerdin dan Eddy Yusuf  mendapat dukungan dari Partai Golkar, Partai Demokrat, PBB, PAN, PBR, dan PNBK.

Kedua, berjuang di pilkada Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010. Helmy maju sebagai  calon bupati dengan Yulian Gunhar sebagai wakil. Dukungan PDI Perjuangan dan PAN tidak membuat Helmy-Yulian menang. Mereka dikalahkan Pasangan dari Partai Golkar Mawardi Yahya–Daud Hasyim.

Ketiga, Pilkada 2015 Helmi mencoba peruntungan lagi. Tetap maju sebagai calon Bupati Ogan Ilir Sumatera Selatan. Dia berpasangan dengan Muchendi, putra wakil gubernur Sumsel Ishak Mekki. Lawan politiknya adalah anak dari mantan Bupati Mawardi Yahya, AW Noviadi Mawardi. Helmi-Muchendi yang diusung oleh Partai Nasdem, PAN, PBB, PKB, dan Gerindra itu, kalah.

TVRI ke  depan

Sekarang kembali pada kursi Direktur Utama TVRI. Helmy dengan Dewan Direksi yang sama-sama baru hasil seleksi perlu konsolidasi semangat dan visi kedepan. Salah satu pekerjaan rumah bagi dewan direksi yang baru adalah mengembalikan TVRI sebagai tontonan wajib penonton. Khususnya berita Pemerintah, nasional dan internasional.

Penonton berita masa lalu memang menonton TVRI karena faktor berita utama hanya ada di TVRI. Semua berita ada di TVRI karena ‘Dunia dalam Berita’. Sekarang? Penonton berita bisa memilih pilihan di pelbagai stasiun TV swasta. Bagaimana cara mengembalikan pamor TVRI? Tanya saja Helmy.

Helmy harus tahu bagaimana mengharuskan semua lembaga pemerintahan untuk menyiapkan waktu khusus TVRI. Maksudnya, Helmy pasti tahu, jadi mirip-mirip zaman orba. Tapi di poles dikit. Jadi, semua berita Pemerintah dan lembaga pemerintahan harus menyiarkan berita terkininya kepada TVRI. Barulah memanggil semua media untuk siaran langsung. Artinya, TVRI selangkah di depan dari pada stasiun apapun.

Namun itu baru dari segi berita Pemerintah. Bagaimana dari pilihan lain? Misalnya, TVRI hidup 24 jam di seluruh kantor pemerintah, sekolah dan semua bangunan milik pemerintah. Engga mungkin kan kerja untuk pemerintah. Tapi TV di kantor tidak menayangkan TVRI. Nah, bagaimana, Pak Helmy?

***