'Drama' politik negeri ini benar-benar jadi tontonan publik. Ngalahin sinetron. Tua-muda, ibu-ibu - bapak-bapak pada tau ceritanya, bahkan udah bisa memprediksi gimana kelanjutan kisahnya dari episode ini ke episode selanjutnya. Mantap banget!
Kasus korupsi yang katanya merugikan negara 2.3 triliun rupiah (uang segede itu dimasukin ke dompet ga bakal muat) ini benar-benar dibikin heboh. Mulai yang dari penetapan Setya Novanto tersangka dan masuk rumah sakit season satu yang berakhir pada 29 September 2017 dengan dimenangkannya oleh hakim tunggal Cepi pada praperadilan atas KPK, hingga status tersangka dan urusan dengan tiang listrik yang menyebabkan Ketua DPR RI itu masuk rumah sakit (lagi) di season kedua.
Apa kita bakal 'nonton' alur cerita yang monoton seperti ini terus? Sampe season berapa? Apa bakal seperti sinetron "Cinta Fitri" sampe season tujuh? Terlalu panjang sih.
Ngomongin film atau sinetron, ada satu lelucon menghibur sekali dari kisah Setnov yang Kamis malam, 16 November 2017 masuk rumah sakit akibat kecelakaan. Mobil Fortuner yang ditumpangi Ketum Golkar itu menabrak tiang listrik hingga harus dilarikan ke rumah sakit Medika Permata Hijau. Sampai di sini semua orang sudah pada tau.
Lalu letak guyonannya di mana? Masa orang sakit dijadiin lucu-lucuan seperti itu!
Bukan begitu, tapi banyak pihak yang kesal dan geram dengan alur 'drama' yang terlalu dibuat-buat yang diduga sebagai upaya untuk menghindari kasus hukum yang tengah dijalaninya. Untuk menyalurkan kegeraman tersebut, masyarakat mencari sesuatu yang bisa dijadikan hiburan. Daripada bikin meme lagi, ntar ditangkep lagi.
[irp posts="4225" name="Jokowi Panik Bila Titiek Soeharto Gantikan Setya Novanto"]
Jadi, Jumat pagi ada video yang beredar di WhatsApp group (WAG) yang bikin sakit perut karena ketawa. Video cuplikan film DKI Warkop yang hampir mirip dengan kejadian yang dialami Setya. Dalam cuplikan tersebut, Kasino tengah menanyakan arah menuju Permata Hijau kepada pekerja yang sedang mengecat di pinggir jalan.
Punch line-nya adalah ketika Kasino yang hendak menuju Permata Hijau berakhir di rumah sakit akibat kecelakaan. Meski tidak diperlihatkan bagaimana adegan hingga mengantarkan Kasino mendapatkan perawatan dokter, di cuplikan film tersebut, kepala Kasino sebelah kiri juga diperban.
Mengapa itu jadi punch line? Sebab, adegan tersebut hampir sama dengan yang dialami 'Papa' Setya. Meski tidak persis sama, karena gak ada peran tiang listriknya, tapi tetap saja kejadian yang dialami Kasino mengundang gelak tawa.
Katakunci yang menjadi kesamaan adalah, pertama, 'Permata Hijau'. Kasino menuju Permata Hijau dan Setya Novanto dibawa ke Rumah Sakit Permata Hijau. Katakunci kedua, 'kecelakaan'. Kasino dan Setya sama-sama mengalami kecelakaan dan masuk ke rumah sakit di Permata Hijau. Ketiga, 'letak perban' yang sama. Setya Novanto dalam foto yang beredar di social media terlihat terbaring di ranjang rumah sakit dengan perban di kepala sebelah kiri. Kata pengacaranya sih bengkak segede bakpao.
"Terus langsung panggil dokter untuk MRI scan. Urgen, masih tidur dan diperban lukanya. Benjol besar kepalanya, tangannya berdarah semua. Benjol seperti bakpao," ujar Fredrich Yunadi, pengacara Setya Novanto di RS Permata Hijau, Jaksel, Kamis, 16 November 2017 seperti dilaporkan Detik.com.
[irp posts="2646" name="Rudy Badil, Wartawan Petualang Kompas Yang Saya Kenal"]
Timbul dugaan di publik bahwa Setya Novanto, atau setidak-tidaknya pengacaranya, gemar nonton film Warkop DKI sehingga terinspirasi dari dalah satu adegan yang ada di film tersebut.
Ah mungkin juga ga gitu sih. Jangan anggap serius, ini cuma sekedar kebetulan saja!
Dari kebetulan ini muncul gelak tawa dan hiburan bagi publik yang tengah serius memantau proses hukum di negeri ini. Daripada buat meme lagi, nanti diperkarakan lagi.
Mari nikmati saja 'drama' nasional ini. Semoga Setya Novanto segera sembuh dan tidak amnesia, apalagi sampai gegar otak yang berakibat kehilangan ingatannya.
Seperti Kata Dokter yang menangani Kasino dalam film.
Semoga saja tidak.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews