Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto tiba-tiba bikin berita. Bukan soal investasi barunya, juga bukan soal kehidupan pribadinya, melainkan upayanya mencetuskan sebuah partai politik bernama Partai Berkarya. Tidak main-main, partai ini sudah berbadan hukum dan sah sebagai partai politik sesuai SK Menkumham Nomor M.HH-20.AH.11.01 tahun 2016, ditandatangani Menteri Hukum dan HAM sejak 13 Oktober 2016.
Di Partai Golkar sebelumnya, Tommy menjabat Dewan Pembina bersama Aburizal Bakrie. Namun di Partai Berkarya yang didirikannya, Tommy didapuk sebagai Ketua Majelis Tinggi atau Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya. Namun sejauh ini Tommy belum menyatakan sikap secara resmi terkait pengesahan ini.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang menegaskan, karena sudah menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya, Tommy otomatis sudah bukan merupakan politikus Partai Golkar lagi. "Secara legal pak Tommy sudah masuk Partai Berkarya dan meninggalkan Golkar," katanya di Jakarta, Senin, 17 Oktober 2016, sebagaimana dikutip Tempo.co.
[irp]
Badaruddin yang juga mantan politikus Golkar menjelaskan, di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Partai Golkar tertulis, ketika seorang kader Golkar menjadi pengurus partai lain, maka keanggotaannya di Golkar gugur dengan sendirinya. Ia menjelaskan, sebagian besar pengurus Partai Berkarya merupakan mantan kader Golkar dan menjadikan Golkar sebagai tempat menimba ilmu politik.
Partai Berkarya semula bernama Partai Beringin Karya alias Berkarya yang merupakan kelanjutan dari pembaharuan, perubahan dan kerja sama Partai Nasional Republik (Nasrep) dan Partai Beringin Karya yang dilahirkan kembali 15 Juli 2016. Tanggal itu bertepatan dengan hari lahir Tommy Soeharto.
Partai Berkarya akan segera melaksanakan Rapat Pimpinan Nasional untuk mengevaluasi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan Kepengurusan, serta program kerja. Selain juga membentuk sayap-sayap partai, utamanya sayap pemuda dan perempuan.
[irp]
Dalam SK pengesahan Partai Berkarya tercantum susunan pengurus DPP Partai Berkarya periode 2016-2021. Selain Tommy, ada nama mantan politikus Partai Nasdem yang pernah menjabat Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno yang ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya.
Partai Berkarya dipimpin Ketua Umum Neneng A. Tutty, Wakil Ketua Umum Yockie Hutagalung, dan Sekjen Badaruddin Andi Picunang.
Sebelumnya Kementerian Hukum dan HAM meloloskan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai partai politik yang berhak ikut Pemilu. PSI yang digawangi para politisi muda ini lolos karena memiliki kepengurusan partai politik yang mencakup semua provinsi.
Ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik menyebutkan, kepengurusan pada setiap provinsi paling sedikit 75 persen dari jumlah kabupaten/kota yang bersangkutan. Selain itu, kepengurusan paling sedikit 50 persen dari jumlah kecamatan pada kabupaten/kota yang bersangkutan. Bukti keberadaan kantor parpol di setiap kepengurusan juga diverifikasi.
Pada masa lalu ketika Soeharto masih menjadi Presiden RI, hampir semua putera-puteri Soeharto aktif di Golongan Karya yang sekarang menjadi Partai Golkar, tidak terkecuali Tommy Soeharto.
Dengan menyempalnya Tommy dari Partai Golkar, ia menyusul langkah Prabowo Subianto yang membuat Partai Gerindra, Surya Paloh yang membuat Partai Nasdem, Wiranto yang mendirikan Partai Hanura, dan Edy Sudradjat yang mendirikan PKPI.
***
[irp]
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews