Menyempal dari Partai Golkar, Tommy Soeharto Ramaikan Dunia Politik

Selasa, 18 Oktober 2016 | 17:59 WIB
0
497
Menyempal dari Partai Golkar, Tommy Soeharto Ramaikan Dunia Politik

Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto tiba-tiba bikin berita. Bukan soal investasi barunya, juga bukan soal kehidupan pribadinya, melainkan upayanya mencetuskan sebuah partai politik bernama Partai Berkarya. Tidak main-main, partai ini sudah berbadan hukum dan sah sebagai partai politik sesuai SK Menkumham Nomor M.HH-20.AH.11.01 tahun 2016, ditandatangani Menteri Hukum dan HAM sejak 13 Oktober 2016.

Di Partai Golkar sebelumnya, Tommy menjabat Dewan Pembina bersama Aburizal Bakrie. Namun di Partai Berkarya yang didirikannya, Tommy didapuk sebagai Ketua Majelis Tinggi atau Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya. Namun sejauh ini Tommy belum menyatakan sikap secara resmi terkait pengesahan ini.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang menegaskan, karena sudah menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya, Tommy otomatis sudah bukan merupakan politikus Partai Golkar lagi. "Secara legal pak Tommy sudah masuk Partai Berkarya dan meninggalkan Golkar," katanya di Jakarta, Senin, 17 Oktober 2016, sebagaimana dikutip Tempo.co.

[irp]

Badaruddin yang juga mantan politikus Golkar menjelaskan, di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Partai Golkar tertulis, ketika seorang kader Golkar menjadi pengurus partai lain, maka keanggotaannya di Golkar gugur dengan sendirinya. Ia menjelaskan, sebagian besar pengurus Partai Berkarya merupakan mantan kader Golkar dan menjadikan Golkar sebagai tempat menimba ilmu politik.

Partai Berkarya semula bernama Partai Beringin Karya alias Berkarya yang merupakan kelanjutan dari pembaharuan, perubahan dan kerja sama Partai Nasional Republik (Nasrep) dan Partai Beringin Karya yang dilahirkan kembali 15 Juli 2016. Tanggal itu bertepatan dengan hari lahir Tommy Soeharto.

Partai Berkarya akan segera melaksanakan Rapat Pimpinan Nasional untuk mengevaluasi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan Kepengurusan, serta program kerja. Selain juga membentuk sayap-sayap partai, utamanya sayap pemuda dan perempuan.

[irp]

Dalam SK pengesahan Partai Berkarya tercantum susunan pengurus DPP Partai Berkarya periode 2016-2021. Selain Tommy, ada nama mantan politikus Partai Nasdem yang pernah menjabat Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno yang ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya.

Partai Berkarya dipimpin Ketua Umum Neneng A. Tutty, Wakil Ketua Umum Yockie Hutagalung, dan Sekjen Badaruddin Andi Picunang.

Sebelumnya Kementerian Hukum dan HAM meloloskan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai partai politik yang berhak ikut Pemilu. PSI yang digawangi para politisi muda ini lolos karena memiliki kepengurusan partai politik yang mencakup semua provinsi.

Ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik menyebutkan, kepengurusan pada setiap provinsi paling sedikit 75 persen dari jumlah kabupaten/kota yang bersangkutan. Selain itu, kepengurusan paling sedikit 50 persen dari jumlah kecamatan pada kabupaten/kota yang bersangkutan. Bukti keberadaan kantor parpol di setiap kepengurusan juga diverifikasi.

Pada masa lalu ketika Soeharto masih menjadi Presiden RI, hampir semua putera-puteri Soeharto aktif di Golongan Karya yang sekarang menjadi Partai Golkar, tidak terkecuali Tommy Soeharto.

Dengan menyempalnya Tommy dari Partai Golkar, ia menyusul langkah Prabowo Subianto yang membuat Partai Gerindra, Surya Paloh yang membuat Partai Nasdem, Wiranto yang mendirikan Partai Hanura, dan Edy Sudradjat yang mendirikan PKPI.

***

[irp]