Kubu Cikeas "Menjual" Ulama NU di Pemilihan Gubernur DKI?

Rabu, 5 Oktober 2016 | 20:02 WIB
0
410
Kubu Cikeas "Menjual" Ulama NU di Pemilihan Gubernur DKI?

Tak hanya Partai Demokrat, tapi juga terdapat Partai Kebangkitan Bangsa yang terlihat sangat berambisi menjadikan Agus Yudhoyono terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 nanti. Bahkan, PKB memperlihatkan gelagat tidak segan menjual nama ulama Nahdlatul Ulama untuk kepentingan politik mereka.

Gelagat itu terlihat dari pernyataan Wakil Ketua DPW PKB Jakarta, Abdul Aziz, belum lama ini. Ia tak hanya menyebut bahwa pihaknya telah menjajaki ulama NU, melainkan juga berkeyakinan bahwa salah satu organisasi berbasis Islam terbesar Indonesia itu akan mendukung pihaknya memuluskan Agus ke kursi DKI-1.

Itu terungkap pada pekan lalu saat Abdul Aziz, Wakil Ketua DPW DKI Jakarta, mengirim rilis mereka ke KOMPAS.com, Kamis 29 September 2016 lalu.

Pihak PKB dalam rilis tersebut bahkan mengklaim semua ulama NU se-DKI berada di balik pergerakan mereka untuk mengantarkan Agus menguasai DKI.

"Para kyai kampung dan ulama-ulama NU se-DKI Jakarta sudah merapatkan barisan memenangkan Agus-Sylviana," ujar Aziz, dalam rilisnya.

Seperti diketahui, PKB menjadi salah satu dari partai-partai pendukung Agus-Sylviana untuk berlaga di Pilkada DKI 2017, bersama Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN.

Sedangkan fakta lain menunjukkan bahwa ada kekuatan NU yang diwakili intelektual muda organisasi tersebut, Nusron Wahid, di kubu petahana Basuki Tjahaja Purnama. Yang membedakan, Nusron sejauh ini tak memperlihatkan gelagat membawa nama organisasi yang lahir pada 1926 tersebut.

Apalagi berdasarkan kebijaksanaan NU sendiri, mereka tidak melarang warganya organisasi ini untuk berpolitik. Seperti juga sempat diungkapkan oleh salah satu sesepuh NU di Jawa Timur, KH Abdullah Syamsul Arifin, pada 2014 lalu.

Menurut Gus A'ab--sapaan khas KH Abdullah Syamsul Arifin, sebagai lembaga memang NU tidak berpolitik, tapi warganya termasuk pengurus NU tidak dilarang terlibat dalam kegiatan politik praktis.

***