Beberapa tahun lalu kalau seorang pria berfoto bersama beberapa perempuan sering terlontar kata-kata, "Wah, jadi Raja Minyak nih!" Sekarang kalimat itu sudah makin uzur. Sebagai gantinya boleh jadi kalimat yang tercetus adalah, "Wah, jadi Raja Online, euy!"
Kelihatannya seperti main-main. Tetapi dalam dunia bisnis masa kini, istilah Raja Online telah menjadi kenyataan. Ini tersebab semakin anjloknya bisnis minyak dunia yang menyeret pada semakin meluncur turunnya perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang bisnis minyak dan gas bumi dari ketinggian langit menuju titik nadir.
Implikasi berikutnya, bekerja di perusahaan minyak, pengeboran minyak lepas pantai, naik-turun helikopter di kilang-kilang minyak, sudah tidak lagi menjadi kebanggaan. Sebagai gantinya, bekerja di Alphabet, Facebook atau bahkan start-up aplikasi online jauh lebih bergengsi.
Implikasi yang lebih besar lagi, negara-negara penghasil minyak dunia seperti Arab Saudi, Venezuela, Irak yang kaya raya akan segera kehilangan statusnya sebagai negara "petrodollar", bahkan menuju kebangkrutan.
Tentu saja implikasi berikutnya jurusan tambang, minirel, khususnya perminyakan di perguruan-perguruan tinggi terkemuka kehilangan pamornya. Sebagai gantinya, calon mahasiswa akan membanjiri jurusan elektro atau komputer.
Itulah kenyataan yang terjadi setelah World Economic Forum merilis angka statistik yang sangat mengesankan sekaligus mencengangkan ini dengan melihat pergeseran penting lima perusahaan yang bergerak di bidang minyak dibanding perusahaan online selama 10 tahun terakhir (lihat statistik).
Di tahun 2006 misalnya, Exxon Mobil merajai panggung 6 perusahaan besar dunia dengan nilai perusahaan 362,5 miliar dollar AS, sedangkan Microsoft satu-satunya perusahaan digital atau software pada masa itu berada di peringkat 3 dengan nilai 279 miliar dollar AS. Sepuluh tahun kemudian komposisi ini sudah berubah.
Pada Agustus 2016 lalu Apple, Google’s Alphabet, Amazon and Facebook mendominasi daftar perusahaan-perusahaan paling bernilai, sementara ExxonMobil satu-satunya perusahaan minyak yang masih bertahan di 6 besar dengan menduduki peringkat 5, di mana nilainya hampir sama dengan Facebook yang berada di peringkat paling bontot.
Nilai perusahaan Exxon Mobil hanya berselisih "sedikit saja" dibanding Facebook. Jika Exxon Mobil bernilai 356 miliar dollar AS, Facebook siap menyusul dengan 355,6 miliar dollar AS. Jangan-jangan di bulan Oktober ini Facebook sudah menyalip Exxon Mobil!
Berada di puncak bisnis informasi, software dan hardware (gawai) sekaligus saat ini adalah Apple dengan nilai perusahaan 571,4 miliar dollar, disusul Google Aplphabet (530,6) dan Microsoft (445,5 miliar dollar AS)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews