Akhirnya Sekjen PBNU dan Direktur yayasan Bayt al Rahman Yahya Cholil Staquf sah mengunjungi Israel.
Dia jadi pembicara di sana sepanggung dengan PM Yahudi Benyamin Netanyahu.
Dia bersama Netanyahu berbicara dalam sebuah forum Yahudi Radikal bernama America-Jewish Committee (AJC).
Dia tidak ke sana atas nama pribadi, karena yayasan Bayt Al Rahman di mana dia direktur di sana adalah yayasan yang didirikan oleh pengusaha amerika.
AJC sendiri adalah sebuah forum yang bekerja sesuai dengan tujuan tujuan zionis dan amerika demi kepentingan penjajahan mereka di Palestina.
AJC adalah forum Yahudi-Amerika radikal di mana bahkan anggota parlemen UE saja pernah ditolak oleh Netanyahu karena UE bersikap netral. Yang netral ditolak, nah Yahya diundang, Anda bisa tafsirkan sendiri.
Sebelum mendirikan Bayt al Rahman, pengusaha Amerika juga mendirikan LibForAll bersama Abdurrahman Wahid untuk mempromosikan kepentingan Amerika pasca 911.
Bahkan isu Islam Nusantara juga merupakan promosi dari yayasan model Bayt al Rahman di mana Yahya Staquf di sana sebagai direkturnya, dibantu oleh para kolumnis dan para penulis artikel di Wall Street.
Ini adalah memalukan buat Indonesia, mengusik nurani dan mematikan akal sehat, bagaimana seorang Yahya mau duduk semeja dengan para zionis dalam forum zionis radikal model AJC.
Ini adalah menggelikan dan membuat kita kehilangan akal sehat juga kesabaran, bagaimana muslim model begini mendukung penjajahan Palestina oleh zionis secara terang terangan.
Bagaimana dia mengklaim bahwa dia mau berbicara soal perdamaian disana, sedangkan yayasan nya adalah yayasan binaan Amerika-Israel.
Bagaimana dia mau merepresentasikan perjuangan Palestina di sebuah forum di mana di sana sudah jelas forumnya Yahudi radikal, yang setiap saat bekerja untuk menindas dan menjajah Palestina.
Ini sangat memalukan, mengusik, dan memukul batin kita sebagai warga negara Indonesia muslim mayoritas, yang dalam konstitusi negara kita telah dinyatakan anti zionis dan anti penjajahan diatas muka bumi.
Inilah wajah asli dari para penyeru perdamaian yang hipokrit atas nama Islam, tapi disaat yang sama mereka mesra dengan para penjajah dan perampok salah satu tanah suci dan kiblat pertama umat islam dunia.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews