Masyarakat mendukung pembukaan pariwisata aman untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Pembukaan pariwisata tersebut tentu dengan menerapkan Prokes ketat dan mengikuti semua ketentuan Pemerintah guna mencegah lonjakan kasus Covid-19.
Pandemi telah memukul perekonomian khususnya di sektor pariwisata, tak sedikit tempat wisata yang mengalami defisit pemasukan karena imbas dari kebijakan pembatasan sosial dalam rangka memutus mata rantai penularan virus corona. Namun saat ini angka pasien covid-19 telah jauh melandai, sehingga sektor pariwisata patut dibuka dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno merasa optimis bahwa dengan dibukanya kembali sektor pariwisata untuk wisatawan mancanegara dapat memulihkan perekonomian. Sebab, pembukaan pariwisata tentu daja dapat menarik peluang terciptanya lapangan kerja.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada pengelola desa wisata untuk bersiap diri menyambut pembukaan pariwisata untuk turis mancanegara. Tidak hanya persiapan layanan, tetapi juga aspek protokol kesehatan melalui penerapan CHSE (cleanliness Health Safety Environtment Sustainability) yang terintegrasi dengan Aplikasi Peduli Lindungi. Hal tersebut disampaikan saat Sandiaga menyerahkan penghargaan kepada 50 desa wisata terbaik di Lombok Barat Nusa Tenggara Barat (NTB).
Meski demikian, Sandiaga juga mengimbau kepada pengelola desa wisata untuk dapat mengembangkan diri dalam menyambut wisatawan domestik. Alasannya, karena wisatawan domestik juga memiliki potensi kunjungan yang sangat besar.
Terlebih, NTB akan menjadi tuan rumah dari gelaran MotoGP Mandalika, World Superbike, serta G20 tahun 2022 mendatang. Sehingga akan banyak sekali event-event yang berlangsung di NTB. Sandiaga berharap agar masyarakat di NTB mampu membuka peluang untuk bangkit, ekonomi bergerak kembali dan lapangan kerja kembali terbuka.
Hanya saja, kedatangan wisatawan tersebut harus sejalan dengan pengendalian Covid-19. Protokol Kesehatan serta protokol karantina harus dipatuhi secara disiplin oleh seluruh pelaku perjalanan luar negeri, khususnya wisatawan mancanegara. Mereka harus telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap serta menjalani masa karantina selama tiga hari setibanya di Indonesia.
Hal tersebut merujuk pada Surat Edaran Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nomor 20 Tahun 2021 tentang protokol kesehatan perjalanan Internasional pada masa pandemi covid-19.
Dirinya menjelaskan, bahwa kuncinya adalah Covid yang terkendali. Sandiaga berharap agar ketentuan ini dapat dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri maupun warga negara asing WNA.
Sementara itu, dirinya menjelaskan bahwa proses vaksinasi di NTB terus dilakukan, sebagaimana instruksi dari Presiden Joko Widodo agar semua pihak dapat menyambut gelaran WSBK 2021 DAN MotoGp 2021. Sehingga, jika semuanya berjalan lancar, sektor pariwisata dalam ajang balap motor dunia tersebut akan semakin membuat pariwisata bergairah dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal.
Dirinya meyakini bahwa ajang balap motor berskala internasional tersebut diharapkan akan menjadi sinyal kebangkitan sektor pariwisata dan industri kreatif di Indonesia. Selain itu, ajang tersebut juga diharapkan dapat menjadi bukti bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah pelaksanaan G20 yang rencananya akan digelar pada tahun 2022 mendatang.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid menyampaikan apresiasinya kepada Kemenparekraf. Dirinya berharap dengan dibukanya kembali pariwisata bagi wisatawan mancanegara dapat menggerakkan ekonomi di NTB, khususnya Lombok Barat. Mengingat wilayahnya memiliki 58 desa wisata dengan berbagai variasi produk unggulannya, mulai dari tenun, pantai, mangrove dan lainnya.
Perlu kita ketahui bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat menjadi mesin penggerak pemulihan ekonomi nasional. Hal ini bisa diwujudkan melalui tiga sinergi yakni inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
Apalagi banyak negara maju yang menjadikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai penopang utama dari perekonomiannya. Meski demikian, pengawasan haruslah diperketat, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi fenomena wisata “balas dendam”.
Fenomena ini muncul akibat PPKM level 4 yang kala itu benar-benar menutup akses pariwisata, sehingga banyak masyarakat yang tidak bisa keluar untuk sekadar berwisata karena pembatasan tersebut.
Melandainya angka kejadian Covid-19 tentu saja bisa dijadikan momentum untuk menggiatkan kembali aktifitas pariwisata, desa wisata, wisata olahraga, wisata kebudayaan, wisata kuliner dan beragam produk ekonomi kreatif harus kembali digelorakan, sehingga perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat kembali berputar sehingga berdampak pada meningkatnya derajat pelaku industri wisata.
Gea Kusumawardani, Penulis adalah kontributor Lingkar Khatulistiwa
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews