Mikhail Tal memang dikenal menjalani kehidupan bohemian. Dia peminum dan perokok berat sehingga kesehatannya sangat rapuh.
Foto ini sangat terkenal di kalangan komunitas catur dunia. Dua jenius sedang bermain catur di sebuah kamar rumah sakit. Tetapi dimanakah kejadian ini berlangsung?
Begini ceritanya. Turnamen kandidat tahun 1962 berlangsung jauh dari Eropa, di pulau Curacao, sebuah pulau kecil di Karibia selatan, dekat pesisir Venezuela.
Ini adalah salah satu turnamen kandidat paling kuat sepanjang sejarah di saat puncak perang dingin. Delapan pecatur terbaik dunia bertarung untuk mencari penantang juara dunia saat itu Mikhail Botvinnik.
Turnamen dengan format kompetisi penuh yang memakan waktu dua bulan itu sangat melelahkan karena harus memainkan 28 babak. Salah satu favorit juara, penyerang terbaik sepanjang masa Mikhail Tal, 26 tahun, tersungkur dan harus dilarikan ke rumah sakit setelah berlangsung 21 babak. Sakitnya cukup parah sehingga memaksanya mengundurkan diri dari turnamen.
Fischer adalah satu-satunya peserta turnamen yang mengunjungi Tal di rumah sakit. Sementara tidak satupun pecatur dan delegasi Soviet yang datang untuk membesuknya. Kejadian itu sangat melukai perasaan Tal.
Dugaan saya, Bobby Fischer sangat menghormati Tal yang menaklukkannya di turnamen kandidat tahun 1959. Empat kekalahan tanpa balas dari Mikhail yang akhirnya tampil sebagai juara benar-benar memukul telak egonya saat itu. Tetapi hal ini juga berhasil membentuk mental Fischer di tahun-tahun berikutnya.
Meskipun demikian tampaknya mereka berdua saling mengagumi. Selain pecatur hebat, Mikhail Tal juga seorang penulis catur yang handal. Tal menulis buku dan juga menulis kolom catur selama bertahun-tahun untuk majalah Ogonyok.
Tal bercerita, setelah beberapa babak Olimpiade Catur Varna tahun 1962, ia dan Fischer pergi keluar dari ruang turnamen bersama-sama. Mereka memang mulai bersahabat sejak tahun 1958.
"Seorang editor jurnal catur dari Riga menelepon saya", kata Tal kepada Fischer, "dan meminta saya untuk mewawancarai Anda." Jelas itu bohong karena editor itu adalah Tal sendiri.
Baca Juga: Mengenal Bobby Fischer [8] Antara Miyoko Watai dan Marilyn Young
Fischer dengan senang hati setuju, dan merekapun berjalan menyusuri pantai di pinggir laut. Pertanyaan pertama saya kepadanya adalah, "Siapa menurut Anda pecatur terkuat di dunia?"
Dia menatap saya, bingung. Saya segera mengoreksinya: "Kecuali Anda sendiri, tentu saja." Dia kembali menatap saya dan berkata, "Yah, Anda juga pemain catur yang bagus." Saya segera memahami jawabannya.
Tal dianggap sebagai salah satu pecatur penyerang paling jenius di masanya. Ia biasa dipanggil "Misha". Ciri khas dari permainannya adalah pengorbanan dan kombinasi-kombinasi yang sulit untuk diprediksi.
Banyak dari pengorbanannya membuat lawannya terperdaya sehingga mereka melakukan kesalahan dan memberi Tal keunggulan. Mikhail mempersembahkan keindahan catur kepada dunia melalui pengorbanan yang belum pernah terlihat sebelumnya. Mereka memanggilnya "Magician from Riga", karena Mikhail Tal lahir di Riga, Latvia.
Tal adalah juara dunia catur tahun 1960-61, sebelum akhirnya direbut kembali oleh Mikhail Botvinnik. Kekalahannya banyak disebut-sebut berkaitan dengan kesehatannya yang buruk.
Mikhail Tal memang dikenal menjalani kehidupan bohemian. Dia peminum dan perokok berat sehingga kesehatannya sangat rapuh. Dia menghabiskan banyak waktu di rumah sakit, termasuk operasi pengangkatan ginjal pada tahun 1969.
Dia juga sempat kecanduan morfin, diresepkan untuk menahan rasa sakit yang hebat. Itulah Mikhail Tal, salah satu legenda catur yang rencananya akan saya tulis karena paling banyak permintaan di postingan sebelumnya.
Photo: New In Chess
(Bersambung)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews