Di kala pensiunpun, HB masih sibuk memberikan jiwa dan hartanya untuk kemanusiaan, karena dia melihat masih banyak manusia menderita di kanan-kiri hidupnya.
Tidak banyak orang yang masih mau berbuat banyak, apalagi untuk kepentingan orang lain tanpa dibayar di kala sudah pensiun –terlebih bila kondisi fisiknya tidak prima lagi.
Tetapi, tidak buat si legenda hidup Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, Harianto Badjoeri (70 tahun), yang akrab disapa HB oleh koleganya ini. Dia tetap bersemangat menjalankan misi kemanusiaan meskipun harus duduk di kursi roda, karena fisiknya tidak prima lagi.
HB sekarang telah mendirikan lembaga kemanusiaan yang dia beri nama HB Center. HB Center memiliki misi kemanusiaan seperti membantu orang yang tidak mampu, namun membutuhkan bantuan seperti orang yang sedang sakit, meninggal, ditimpa bencana alam, bahkan sampai penganggur.
Sekarang pun, HB Center sedang mempersiapkan bantuan masker dan vitamin untuk dikirim ke Riau dan Jambi, guna membantu meringankan penderitaan warga masyarakat yang terdampak asap kebakaran hutan dan lahan di sana.
“Bantuan kami tidak mengenal suku, agama, ras, dan golongan. Siapa saja yang membutuhkan, selagi kami mampu maka akan kami jangkau,” kata HB.
Di dalam melayani manusia yang sedang mengalami kesusahan ini, HB mendapat dukungan dari ribuan relawan yang selama ini telah dia bantu dalam segala urusan kehidupan mereka. Mereka berasal dari berbagai etnis di Tanah Air. Ada relawan dari Banten, Betawi, Batak, Jawa, Flores, Ambon, Bugis, sampai Papua. Mereka berbeda, namun bersatu demi Indonesia.
Dengan ribuan relawan ini, HB Center punya potensi besar untuk berbuat banyak bagi kemanusiaan, apalagi sosok HB tidak pernah mencari keuntungan dari kegiatan yang dia kerjakan.
Dan, jika pemerintah jeli maka keberadaan HB Center ini bisa digandeng menjadi mitra untuk menjalankan tugas-tugas kemanusiaan yang lebih luas di segala medan. Para relawan ini punya militansi tinggi dalam bertugas, apalagi dalam memahami arti bela negara yang dihuni dengan oleh elemen masyarakat berbagai etnis maupun agama ini.
“Kami mengabdi untuk kemanusiaan dan Indonesia,” kata HB berapi-api.
Kehadiran HB Center ini tentu saja menjadi harapan banyak orang, khsususnya di Ibu Kota ini. Warga masyarakat yakin bahwa HB Center bukan sekadar basa-basi, karena didirikan oleh orang yang selama ini dikenal berdedikasi tinggi.
“Kalau Pak HB yang turun tangan, saya percaya penuh karena Bapak punya jiwa sosial yang sangat tinggi,” ujar seorang lelaki paruh baya yang pernah dibantu pendidikan anaknya ini.
HB sendiri selama ini dikenal sebagai birokat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berjiwa sosial. Dia membantu banyak lapisan masyarakat, mulai dari pegawai negeri, swasta, penganggur, preman, wartawan, yang memiliki problematika kehidupan.
Itulah sebabnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pernah menyebut Harianto Badjoeri sebagai legenda hidup Satpol PP DKI. Semua itu, karena dia tahu bahwa Harianto Badjoeri banyak membantu anak buahnya tanpa pamrih.
Di kala pensiunpun, HB masih sibuk memberikan jiwa dan hartanya untuk kemanusiaan, karena dia melihat masih banyak manusia menderita di kanan-kiri hidupnya.
“Bantulah orang lain tanpa harus menunggu kita kaya, karena sampai kapanpun kita tidak akan pernah merasa kaya,” kata HB. *
Krista Riyanto
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews