Dengan karakter yang semakin kuat, makin confident tapi tetap andap asor, InsyaAllah kita akan melihat Indonesia akan semakin maju dan aman dipimpinnya,
Tiga tahun yang lalu, 8 Juli 2016, saya memosting tulisan, analisis ringan tentang lebih pentingnya karakter seorang pemimpin saripada strategi, sebagai dasar, qoute bagus dari seorang Jenderal Amerika, Schhwarzkopf. Semoga masih bermanfaat bagi pemimpin-pemimpin masa kini untuk dipikirkan.
"Kepemimpinan adalah kombinasi antara strategi dan karakter. Jika Anda harus melepaskan salah satunya, tinggalkanlah strategi dan tetaplah dengan karakter" (Norman Schwarzkopf, pemimpin pasukan AS dalam Perang Teluk 1991)
Catatan saya: "Karakter merupakan sebuah karunia Tuhan yang diberikan kepada seseorang... Pemimpin dengan karakter yang kuat akan sulit dilawan oleh siapapun.
Dengan karakternya si pemimpin akan mampu memutuskan segala sesuatu dengan matang, bijak dan penuh perhitungan... karena itu bila terpaksa, tanpa strategipun, dia akan mampu membawa siapapun yang dipimpinnya menuju sasaran dan arah tujuan yang ingin dicapainya. Memang akan sangat ideal pemimpin dengan karakter kuat bila dilengkapi strategi yang tepat akan lebih sukses.
Pemimpin dengan karakter yang lemah, walau strateginya hebat, titik rawannya adalah rasa takut dan ketidakmampuannya dalam mengambil keputusan... Menurut intelijen, titik rawan adalah kelemahan yang bila dieksploitir lawan akan menyebabkan kelumpuhan... bahkan permanen.
Pak Jokowi dulu banyak yang menilainya lemah, mudah dipengaruhi, tetapi mampu menang dalam Pilpres 2019. Di sini saya melihat karakternya yang kuat didukung integritasnya menjadi ujung tombak saat kampanye pilpres, saya percaya itu.
Contoh lain, dengan karakter dan karunia Allah, Jokowi diterima dengan rasa hormat oleh King Salman dari Arab Saudi saat umrah, diijinkan masuk Kabah dan yang hebat, bersama Ibu Iriana dizjinkan ziarah ke dalam ruang makam Rasulullah, itu pertama kali ada wanita yang boleh masuk. Saya pernah menulis tentang hal ini.
Saat KTT G-20, masyarakat dibuat terheran-heran, demikian besar penghargaan para penimpin dunia kepada beliau. Jokowi didudukkan bersanding dan sejajar dengan Presiden Donald Trump dan pemimpin-pemimpin besar dunia lainnya. Pemimpin-pemimpin lainnya foto dengan simbol jempol, mereka menghormatinya itu... "canggih".
Baca Juga: Jokowi, Dipuji Internasional tapi Dihujat di Negeri Sendiri
Nah, itu semua karena ridha Allah, karakternya semakin hari atas kehendak Allah semakin kuat. Walau kini banyak yang mengatakan, kabinet mendatang inner circle dan parpol akan memengaruhi, berbondong- bondong pada sowan. Rasanya saran didengar tapi belum tentu akan diiyakan.
Dengan karakter yang semakin kuat, makin confident tapi tetap andap asor, InsyaAllah kita akan melihat Indonesia akan semakin maju dan aman dipimpinnya, Aamiin.
TNI dan Polri di bawah kepemimpinan Marsekal Hadi Tjahjanto dan Jenderal Tito Karnavian, sudah membuktikan mampu menetralisir ancaman dan gempuran hoax pemecah belah dan serangan ujaran kebencian dari tujuh kelompok yang anti Jokowi saat pra hingga pilpres.
Selain itu, Menhan Ryamizard selalu menetralisir sikon yang genting, berani menolak mereka yang anti Pancasila dan yang mau bikin negara Khilafah. Nah, juga saat KTT G-20 foto-foto menunjukkan, banyak negara lain yang siap mendukung dan akan erat sebagai mitra bukan hanya kita yg butuh, mereka juga butuh kita...
Semoga Allah melindungi Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin dan juga bangsa Indonesia dengan barokahNya, menuju masyarakat adil makmur, Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Kerta Raharja. Aamiin.
Marsda Pur Prayitno Ramelan, pengamat intelijen.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews