Belajar dari Tampilan Tempe

Lihatlah bagaimana proses pembuatan tempe dilakukan sebagaimana ditunjukkan dalam video ini. Bila anda ingin selamat dalam persaingan dagang di era digital, berkemaslah luar dalam.

Senin, 5 Agustus 2019 | 11:34 WIB
0
287
Belajar dari Tampilan Tempe
Gerai tempe di luar negeri (Foto: Indolah.com)

Seringkali, manusia dihormati dan dihargai karena tampilan baju yang indah. Rupanya, makanan juga begitu. Namun, baju indah saja tidak cukup. Perilaku asli sehari-hari seseorang (akhlaq) jelas akan menjadi penentu kehormatan seseorang.

Apa artinya baju indah kalau orang yang mengenakannya culas, tukang tipu. Makanan juga begitu. Apa arti makanan yang dikemas indah, bila bahan baku dan proses pembuatan makanan itu kotor, jorok dan terkandung pestisida.

Di era digital yang seluruh proses apapun dari A sampai Z dapat diviralkan secara massive, agaknya menuntut semua orang (dan juga barang) berkemas secara menyeluruh.

Artinya, kemasan harus utuh. Bila ingin mengemas manusia (baca: meningkatkan kualitas sumber daya manusia) harus banyak belajar dari pedagang tempe dalam video ini.

Silahkan berkaca. Lihatlah bagaimana proses pembuatan tempe dilakukan sebagaimana ditunjukkan dalam video ini. Bila anda ingin selamat dalam persaingan dagang di era digital, berkemaslah luar dalam.

Jangan hanya cantik di luarnya, tapi juga di dalamnya. Mengapa? "Beauty is only skin deep" kata Sir Thomas Everbury. "External attractiveness has no relation to goodness or essential quality."

Kembali ke soal tempe, apa artinya tempe dibungkus bagus kalau seluruh proses pembuatan jorok dan tidak sehat. Karena itu, bila pedagang tempe Indonesia ingin mendunia, contohlah pembuatan tempe sebagaimana terlihat di video ini.

***