Puisi | Andai Engkau Melupakan Aku

Jumat, 27 November 2020 | 17:44 WIB
0
150
Puisi | Andai Engkau Melupakan Aku
ilustr: Chelss Chapman

Engkau tahu tentang ini. Andai aku melihat di bulan kristal, di cabang kering musim hujan yang lambat di jendelaku. Andai aku menyentuh dekat api, abu yang tidak bisa dipalsukan atau batang kayu yang keriput. Semuanya membawaku kepadamu. Seolah-olah segala sesuatu yang ada, aroma, cahaya,logam, adalah perahu kecil yang berlayar menuju pulau-pulau milikmu yang menungguku.

Baiklah sekarang, andai sedikit demi sedikit engkau berhenti mencintaiku. Aku akan berhenti mencintaimu sedikit demi sedikit pula.

Andai tiba-tiba engkau melupakan aku, jangan mencari aku. Karena aku sudah melupakanmu.

Andai engkau pikir itu lama dan gila, angin pesan sepoi yang melewati hidupku. Dan engkau yang memutuskan meninggalkan aku di pantai, dimana hatiku mengakar. Ingat bahwa pada hari itu, pada jam itu, aku akan mengangkat tanganku dan akar hatiku akan berlalu untuk mencari tanah baru.

Namun jika setiap hari, setiap jam, engkau merasa bahwa engkau ditakdirkan untukku dengan rasa manis yang tak terkatakan. Jika setiap hari ada bunga naik ke bibirmu untuk mencari aku, oh cintaku, oh milikku. Maka dalam diriku semua api itu diulang. Dalam diriku tidak ada yang padam atau terlupakan, cintaku memeluk cintamu, kekasihku. Dan selama engkau hidup, akan ada di pelukanmu tanpa meninggalkan milikku.

***
Solo, Sabtu, 1 Desember 2018. 9:39
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo