Setelah awebinar, Billy Mambrasar, Emil Dardak dan Dede Yusuf akan mengimplementasikan apa yang mereka diskusikan tersebut dalam bentuk kolaborasi aksi nyata di masyarakat.
Staf Khusus Presiden Gracia Billy Mambrasar menerima masukan dari anggota DPR Komisi X Dede Yusuf agar mendorong Perhatian Pemerintah terhadap Pendidikan tinggi di Indonesia, tetap harus diperhatikan di era Covid 19 ini.
Pandangan tersebut dikemukakan dalam diskusi virtual bertajuk SDM Unggul Indonesia Maju yang diselenggarakan oleh Milenial Talk Institute pada Senin (6/7) kemarin, acara dibuka oleh Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin.
Pada diskusi virtual tersebut, Anggota DPR Komisi X yang membidangi pendidikan Dede Yusuf menerangkan bahwa dana Pendidikan yang sekarang digelontorkan adalah sebesar 75 triliun rupiah.
Harapan Dede Yusuf, agar pengelolaan dana Pendidikan tersebut lebih dapat dikelola dan di monitor penggunaannya oleh Pemerintah Pusat agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan.
Sementara Staf Khusus Billy Mambrasar berharap agar konektifitas internet di Wilayah Indonesia Timur harus di tingkatkan, agar anak-anak usia sekolah dan perguruan tinggi tetap dapat mengikut proses belajar mengajar secara daring.
"Berdasar survey APJII pada 2018 jumlah masyarakat yang mengakses internet di Wilayah Maluku, NTT, dan Papua hanyalah 5% dan 10% dibandingkan dengan di Pulau Jawa mencapai 55%" ujar Billy.
Hal ini menurut Billy membuat terjadinya ketimpangan akses Pendidikan antara wilayah barat dan wilayah timur Indonesia.
Hal ini juga di aminkan oleh Emil Dardak, Wakil Gubenur Jawa Timur yang mendorong agar lebih banyak lagi operator telekomunikasi yang melakukan ekspansi bisnis ke Wilayah Indonesia Timur, untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap Internet.
Sementara itu Founder Milenial Talk Institute Hasan Basri menyatakan tujuan diadakannya acara virtual ini adalah untuk ingin menjadikan anak-anak muda lebih produktif, aktif dan menjadi pemimpin di generasi yang akan datang.
Diketahui, negara Indonesia memiliki 250 ribu juta jiwa yang didalamnya terdapat banyak SDM unggul berkualitas yang harus dikembangkan semangat dan niatnya agar menjadi generasi pemimpin bagi nusa dan bangsa.
"Kami ingin menjadi tangan panjang para pemuda, untuk dapat menyalurkan ide dan gagasan dengan baik, kelak karya anak-anak muda akan dilihat dan dihargai banyak orang," ucap Hasan Basri.
Menurut Billy Mambrasar, anak muda Indonesia harus mengembangkan ide agar suatu saat nanti memiliki gebrakan yang mampu membawa perubahan bagi negara. Dirinya menegaskan, saat ini Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang tangguh dan go-global. Karena menurutnya, generasi milenial adalah orang-orang yang mampu meningkatkan taraf pendidikan, kemampuan Bahasa Inggris, ataupun kemampuan keilmuan lainnya.
"Pemuda perlu menerapkan pola pikir yang baik. Dengan begitu, Indonesia tentu akan memiliki kapasitas SDM yang unggul dan berkualitas bagi negara, karena sudah saatnya anak muda ikut membangkitkan perekonomian dan pendidikan di Indonesia" kata Billy.
Billy Mambrasar, Emil Dardak dan Dede Yusuf diundang menjadi narasumber untuk berbicara di acara virtual Millenial Talk Conference 2020 pada tanggal 5-8 Juli 2020 Pukul 20.30 kemarin dengan mengusung tema "Transformasi peran pemuda dalam kepemimpinan bangsa". Selain mereka bertiga, hadir pula Anggota DPD RI Edwin Pratama.
Setelah acara webinar tersebut, Billy Mambrasar, Emil Dardak dan Dede Yusuf akan mengimplementasikan apa yang mereka diskusikan tersebut dalam bentuk kolaborasi aksi nyata di masyarakat.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews