Toh, di sela-sela kesibukannya sebagai konsultan, Mo tetap mau meneruskan “bisnis cebanan”-nya itu. Kali ini ia mau menggunakan aplikasi teknologi digital dan penggunaan virtual reality.
Komika Mo Sidik, nama lengkapnya Mohamad Ali Sidik Zamzami, pada Selasa (31/12) malam ini tampil di satu hotel di Jakarta dalam acara pergantian tahun baru. Mo mengaku lagi getol-getolnya cari duit. Ia mau menabung sampai jumlahnya Rp 1.000.000.000! Duit sebanyak itu buat persiapan pensiun menghabiskan masa tua di Selandia Baru.
“Rencananya suatu saat nanti gue mau pindah dan menetap selamanya di Wellington. Gue sudah search di internet tentang kota-kota ternyaman di dunia dan gue jatuh cinta sama Wellington,” ungkap Mo, kelahiran Jakarta pada 15 Oktober 1976, saat ditemui di VIP Room Panitia Penyelenggara Indonesia Innovation Forum, The Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Rabu (11/12) tiga pekan lalu.
Banyak yang tidak tahu sejatinya Mo adalah seorang pengusaha. Selain dagang stand up comedy di satu klub khusus bagi para penggemar tontonan lawak monolog itu, Mo pernah bikin tempat permainan aneka sulap di sebuah mall di Bekasi.
“Itu bisnis cebanan, sepuluh ribu perak (Rp 10000), tapi gue pernah dapat untung bersih sampai ratusan juta rupiah,” papar Mo, komika berdarah Padang yang mudah dikenali publik lewat perawakannya itu.
Tapi “bisnis cebanan” aneka permainan sulap itu gulung tikar akibat ekspansi ke beberapa mall setelah sukses yang di Bekasi.
“Gue terlalu bernafsu buka di mall-mall lain tanpa survei dulu. Ternyata peminatnya sedikit. Keuntungan dari Bekasi buat menutup kerugian di mall-mall lain. Sampai akhirnya semua tutup,” jelas Mo, yang memulai karier sebagai penyiar radio di Bandung saat berusia 19 tahun.
Toh, di sela-sela kesibukannya sebagai konsultan, Mo tetap mau meneruskan “bisnis cebanan”-nya itu. Kali ini ia mau menggunakan aplikasi teknologi digital dan penggunaan virtual reality.
Menurut Mo “bisnis cebanan”-nya dengan menggunakan teknologi canggih nanti terkait kebutuhan rohani mayoritas masyarakat kita.
“Semoga saja bisnis cebanan yang ini bisa bikin gue cepat ngumpulin duit satu miliar rupiah supaya gue bisa segera pindah ke Wellington,” kata Mo, yang saat menikah memberi mas kawin seperangkat buku tentang grup musik Pearl Jam kesukaan istrinya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews