Diakuinya, mencari konsumen di Bandung tidak semudah di Babel. Di sini sudah banyak saingan. Sedangkan di Babel masih sedikit yang menekuni jasa jahit menjahit.
Namanya Mang Gozin. Penjahit keliling asal Sukawening, Garut. Dia baru tiga pekan menjelajahi kawasan Bandung timur dengan sepeda motornya. Mencari konsumen yang membutuhkan jasanya: "Permak Levi's", memotong rok, menambal pakaian, sol sepatu dan lain-lain.
"Saya kos di Cileunyi," kata pria kelahiran tahun 1975 ini. Keberadaannya di Bandung sebetulnya hanya semacam selingan, sebelum kembali ke Provinsi Bangka Belitung (Babel), tempatnya ngumbara (merantau).
Sejak tahun 1995 Gozin dan rombongan dari Garut, sudah malang melintang di Pulau Sumatera itu. Mencari peruntungan lewat keterampilannya dalam urusan jahit menjahit pakaian. Mereka tersebar di berbagai daerah. Tiap hari berkeliling dengan sepeda motor dan mesin jahit. Terkadang pulang kampung setahun sekali, menengok anak istri.
Sepekan sebelum puasa tahun ini, Gozin dan sejumlah temannya memilih pulang dulu. Pandemi corona membuatnya harus segera ke Garut, karena khawatir jelang Lebaran penerbangan ditutup.
Benar saja, beberapa waktu kemudian jalur penerbangan tersebut berhenti sementara.
"Saya berniat kembali lagi ke Babel. Cari nafkah lagi. Semua peralatan keraja masih di sana," kata ayah tiga anak ini. Namun keberangkatan ke tempatnya ngumbara itu, tidak sesederhana seperti tahun-tahun sebelumnya. Sekarang harus mengurus keterangan bebas Covid-19 dulu. Itu persyaratan wajib.
Tapi yang membuat Gozin pening kepala, ternyata membuat surat keterangan tersebut biayanya mahal. "Saya dapat kabar dari teman yang sudah bikin, biayanya sampai lima ratus ribu rupiah. Waduh besar sekali," ujarnya.
Belakangan turun jadi Rp400 ribu, lalu Rp250 ribu. "Entah bener atau enggak," katanya lagi.
Diakuinya, mencari konsumen di Bandung tidak semudah di Babel. Di sini sudah banyak saingan. Sedangkan di Babel masih sedikit yang menekuni jasa jahit menjahit.
"Meski demikian, saya tetap memanfaatkan waktu di sini untuk cari nafkah. Lumayan untuk nambah-nambah. Termasuk untuk biaya bikin surat itu," tambah Gozin.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews