Melihat bakat istimewa Handaru ini, bukan tidak mungkin suatu hari nanti ia akan menjadi pecatur andalan Indonesia jika dilatih dengan baik dan benar.
Banyak pecatur muda berbakat di Indonesia ini, namun hanya sedikit yang saya tahu prestasinya karena minimnya informasi. Salah satu diantaranya adalah Linardhi Handaru Juan Izz.
Pecatur berusia 12 tahun ini adalah juara nasional Kelompok Umur E Putra (KU-11) pada Kejurnas Catur 2018 di Banda Aceh. Handaru Juan menjadi penyumbang salah satu dari dua medali emas yang didapat Jawa Barat di turnamen bergengsi tingkat nasional itu.
Prestasi Handaru bukan hanya sampai di Kejurnas. Pada turnamen Eastern Asian Youth Chess Championship 2019 yang berlangsung di Bangkok bulan Agustus lalu Handaru juga sukses menyumbangkan satu medali perak untuk Indonesia dari nomor catur blitz.
Prestasi terbaru atlet Bogor ini adalah menempati peringkat ke-15 dari 217 peserta di Jakarta Open Chess FIDE Rate 2019 yang berakhir kemarin sore di Hotel Grand Kemang, Jakarta.
Ini tentu prestasi yang luar biasa karena walaupun peserta turnamen ini hanya diperuntukkan bagi pecatur dengan Elo rating 2200 ke bawah, tetap saja turnamen ini sangat kuat karena diikuti oleh banyak Master FIDE dan Master Nasional.
Namun dengan usia yang masih sangat belia, Handaru mampu menyodok ke posisi 15 besar padalah dia hanya diunggulkan di peringkat ke-106. Handaru membukukan 6½ poin dari sembilan babak hasil dari enam kali menang satu kali remis, dua kali kalah dan meraih juara kedua di kategori U15.
Melihat bakat istimewa Handaru ini, bukan tidak mungkin suatu hari nanti ia akan menjadi pecatur andalan Indonesia jika dilatih dengan baik dan benar.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews