Di akhir hayatnya ia masih membantu mengumpulkan dana total sebesar lebih dari Rp 16 miliar dari konsernya yang ditayangkan live di televisi untuk membantu orang-orang terdampak corona.
“Mas Didi Pamit Mundur....”
Kaget banget dapat kabar Didi Kempot meninggal dunia akibat serangan jantung di RS Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah, menjelang pukul 8 pagi hari Selasa (5/5) ini.
Saya coba menghubungi salah satu managernya yang teman kuliah saya via telepon. Tapi tidak diangkat.
Beberapa teman kirim WA bertanya kepada saya tentang kebenaran berita duka ini. Saya bilang masih cek.
Konfirmasi meninggalnya Didi Kempot saya dapat dari seorang dokter yang dapat berita duka ini langsung dari koleganya di RS Kasih Ibu Solo.
“(Mas Didi sakit) jantung. Datang ke rumah sakit sudah codeblue. Coba di-RJP gak berhasil,” kata seorang dokter yang bertugas di RS Kasih Ibu Solo.
Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo, dengan berpakaian dinas, pagi ini langsung datang melayat ke rumah sakit.
Hampir setahun ini kita terhibur dengan kehadiran Didi Kempot. Ia sukses menasionalkan lagu-lagu campur sari berbahasa Jawa ke seluruh Indonesia, Suriname, dan negara-negara lainnya di dunia.
Indonesia Adem Tentrem di Bawah Duli Yang Mulia Lord Didi Kempot
Indonesia adalah negeri yang kaya raya di bawah zamrud khatulistiwa beruntai ratna mutu manikam. Sebuah wilayah ijo royo-royo bermandikan cahaya emas matahari. Satu negara toto tentrem - adem ayem - loh jinawi. Tanah Air yang tetep eling rukun agawe santosa.
Baca Juga: Didi Kempot Meninggal Dunia
Indonesia adalah potongan surga sesungguhnya yang ada di atas muka bumi. Dengan halaman sangat luas terhampar rumput hijau dihiasi berbagai jenis tanaman dan bunga warna-warni. Di bawahnya mengalir air sangat jernih berhulu dari puncak gunung, melintasi sungai-sungai, dan berhilir di samudera lepas yang biru karena pantulan langitnya yang bersih berselimut awan putih.
Surga dunia di atas Indonesia saat ini membutuhkan Lord Didi Kempot. Seorang penghibur di jalanan yang menembangkan lagu-lagu patah hati sejak tiga puluhan tahun lalu. Sudah lebih delapan ratus lagu ia ciptakan. Sudah ribuan ayat-ayat yang liris mengiris ia tulis. Bahwa patah hati tak cuma disesali, dipisuhi, ditangisi, di-bangsat-i. Tapi di atas segala penderitaan itu patah hati harus dirayakan. Dinyanyikan. Dijogeti. Hati boleh pilu, air mata boleh tumpah, tapi patah hati - sakit hati karena percintaan yang ambyar - harus kita bawa dengan cara yang riang gembira.
Sebab di dalam patah hati ada kebahagiaan. Ada hikmah bahwa cinta tak harus memiliki. Juga ada asa: jodoh akan datang pada waktunya meski mungkin terjadi bertahun-tahun lagi dan kita diminta untuk selalu tabah dan sabar menunggu saatnya jodoh (kekasih pengganti) tiba.
Maka kehadiran Lord Didi Kempot bagai oase di neraka gurun pasir yang sangat panas yang memanggang kita hari-hari ini dengan fitnah, ujaran kebencian, pamflet kebohongan, dan kata-kata kosong tanpa makna.
Lord Didi Kempot cukup hanya bernyanyi dan berjoget santai saja untuk membawa kita pada surga yang dimiliki Negeri Kita Tercinta Indonesia. Ia tak perlu bengok-bengok khotbah sumpah serapah dari atas mimbar rumah ibadah. Tak perlu berdebat bersilat lidah di layar kaca seolah pandai tapi sesungguhnya malah menunjukkan kepandiran kita. Tak perlu berpidato sampai mulut berbusa-busa. Tak perlu sebar pamflet bergambar pinokio segala.
Baca Juga: Santo Ambyar Banyu Biru
Lord Didi Kempot adalah harapan kita untuk dapat hidup damai di Tanah Air Indonesia meski berkali-kali patah hati. Lord Didi Kempot adalah jawaban atas semua kekecewaan kita tapi kita tetap bisa bahagia bersama rasa kecewa itu.
Para penggemarnya - yang bangga menamakan diri sebagai Sobat Ambyarrr, Sad People Club, Sad Bois, Sad Gels - sangat yakin dan percaya sekali bahwa Indonesia adem tentrem di bawah duli Yang Mulia Lord Didi Kempot...
Di akhir hayatnya ia masih dapat membantu mengumpulkan dana total sebesar lebih dari Rp16 miliar dari konsernya yang ditayangkan live di televisi untuk membantu orang-orang yang terdampak wabah coronavirus.
Presiden Jokowi sampai menelepon langsung Didi Kempot menyampaikan ucapan terima kasih karena sudah berbuat sesuatu yang sangat berarti untuk negara dan bangsa di masa sulit ini.
Selamat jalan menuju peristirahatan yang damai di surga-Nya, surga yang sesungguhnya, Mas Didi....
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews