Maka menarik Muhamamdiyah ke garis antagonisme adalah target mutlak. Jika sampai kena, kekuatan antagonisme akan mengalami triwikrama ibarat nyambik yang berubah menjadi godzila.
Prof Dr Muhadjir Effendy MAp bergeser posisi. Dari Mendikbud di Kabinet Jokowi jilid satu, ke Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) di kabinet Jokowi jilid dua.
Muhadjir tetap representasi dari Muhammadiyah. Bukan yang lain. Bisa diartikan kursi Menko PMK ini merupakan kepercayaan dan kehormatan Jokowi terhadap Muhammadiyah. Apalagi Muhammadiyah tidak pernah meminta kursi menteri. Ukuran yang dipakai adalah profesionalitas, kapabilitas, integritas dan track record selama menjadi Mendikbud. Meskipun keluarga Jokowi secara personal dekat dengan Muhammadiyah. Ibu Jokowi aktif di jamaah pengajian Rumah Sakit Muhammadiyah Solo. Diam-diam Jokowi juga menyerahkan pendopo rumahnya ke Muhammadiyah.
Publik mencatat Muhadjir termasuk menteri yang sukses. Jokowi puas dengan kinerjanya. Meskipun hanya menjabat lebih kurang 3 tahun karena menggantikan Anies Baswedan di tengah jalan, Muhadjir mampu mengeksekusi program Nawa Cita Jokowi. Seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Melakukan program pendidikan karakter. Juga dengan risiko yang tinggi dia terapkan sistem zonasi yang merupakan revolusi pembenahan pendidikan. Perbaikan sistem guru dan tenaga kependidikan. Sejak dia melakukan perubahan-perubahan mendasar, pergerakan kebijakan di Kemendikbud on the right track.
Jika hitungan balas jasa, tidak ketemu. Karena boleh dibilang Muhammadiyah secara institusional tidak ikut rewang di Pilpres. Meskipun dari personal Muhammadiyah banyak yang menjadi relawan 01 (Jokowi-Ma'ruf). Ada puluhan kelompok relawan 01 yang berbasis umat Muhammadiyah seperti For One Malang yang berbasis personal civitas akademika UMM. Ada Rumah Indonesia Berkemajuan, Garda Matahari.
Baca Juga: Menteri Muhadjir Effendy Ingin Agar SMK Garam di Madura Segera Berdiri
Menko PMK akan mengkoordinasikan sejumlah kementerian antara lain Kemendikbud Dikti; Kementerian Sosial; Kementerian Agama; Kementerian Kesehatan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Kemenristek; Kementerian Pemuda dan Olahraga. Bidang-bidang ini ada nisbah yang kuat dengan bidang dakwah Muhammadiyah.
Masuknya Muhadjir ke kabinet dapat menjaga sikap kooperatif-kritis Muhammadiyah terhadap rejim. Sikap kooperatif-kritis bukan didasarkan atas kalkulasi untung-rugi. Tetapi atas dasar fiqih siyasah: jika penguasa bertindak sesuai petunjuk Allah dan Rasulnya maka wajib ditaati dan didukung. Jika keliru wajib diluruskan. Jika lupa wajib diingatkan. Semua harus dilakukan dengan bijaksana dan lemah lembut.
Dihembus-hembuskan
Sikap itu cukup mewarnai perjalanan panjang Muhammadiyah. Misalnay, ketika Muhammadiyah mengadobsi sistem sekolah Belanda, adalah indikator sikap kooperatif-kritis. Bekerja sama dengan pemerintah Belanda tetapi diperbarui dan disesuaikan dengan amanat risalah dakwah.
Demikian hubungan dengan rejim sepanjang Indonesia merdeka, Muhammadiyah menerapkan sikap kooperatif-kritis. Intinya, berusaha memberikan konstribusi bagaimana membangun bangsa dan negara. Mendukung kebijakan rejim yang benar. Mengkritisi jika melenceng.
Sikap kritis itu dilakukan dengan bijaksana. Misalnya, disampaikan secara interpersonal kepada penguasa. Model Pak Ar Fachruddin menasehati Pak Harto. Model Pak Haedar kepada Presiden Jokowi. Model kritis terbuka mungkin hanya dilakukan Pak Amien Rais di akhir rejim Pak Harto.
Kepercayaan Jokowi ke Muhammadiyah ini juga memperkokoh eksistensi Muhammadiyah sebagai ummatan wasathan, umat yang di tengah. Dari tarikan kekuatan antagonisme. Kekuatan yang menjadi lawan pemerintah.
Ketika Prabowo masuk ke kabinet, kubu antagonisme kehilangan tokohnya. Sampai sekarang belum terlihat figur yang menggantikan Prabowo. Jika tidak ditemukan sosok personal, maka pemimpin kekuatan adalah bersifat institusional. Muhammadiyah dianggap memiliki benih untuk ditarik dan dijadikan figur antagonisme.
Maka menarik Muhamamdiyah ke garis antagonisme adalah target mutlak. Jika sampai kena, kekuatan antagonisme akan mengalami triwikrama ibarat nyambik yang berubah menjadi godzila.
Sangat mungkin, modus yang akan dipakai untuk menyeret Muhammadiyah ke garis antagonisme adalah isu bahwa negara dikuasai NU. Penempatan Menko PMK tidak sesuai harapan warga Muhammadiyah yang ingin tetap Mendikbud Dikti. Bahkan seharusnya Muhammadiyah mendapat minimal 3 kursi menteri. Dan masih banyak modus yang akan dibisik-bisikkan, dihembus-hembuskan, digoreng. Allahu a'lam bis-shawab.
***
Anwar Hudijono, wartawan senior.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews