Ternyata Jokowi itu sudah mempunyai link dengan agen rahasia Mossad yang menelusupkan teknologi canggih dalam pulpen calon presiden Joko Widodo. Betapa tidak mereka yang masuk dalam pasukan cyber kubu sebelah petahana sangat penasaran dengan gesture Jokowi saat memegang Pulpen yang belakangan merknya Zebra F 301 Compact berharga 29 ribu rupiah.
Menurut intelijen cyber Pulpen Jokowi bisa memberi kode tentang pertanyaan–pertanyaan tanpa kisi kisi KPU dan dengan cepat mendeteksi pertanyaan Host. Nah sebagai penulis saya jadi serasa masuk dalam dunia fiksi.
Sewaktu kecil saya pernah tuntas membaca buku yang berisi petualangan intelijen Mossad agen rahasianya Israel. Ternyata dengan chips yang ditanamkan ke earphone Jokowi bisa menebak mimik muka Prabowo beserta timsesnya yang tidak menduga bahwa jawaban Jokowi begitu detail tentang masalah sumber daya terbarukan, bahan pangan, dan isu-isu lingkungan hidup.
Tentu saja timses Prabowo curiga kenapa bisa demikian cerdasnya Jokowi menjawab pertanyaan demi pertanyaan. Maka muncullah dugaan bahwa dalam pulpen Jokowi dan kupingnya sudah ditanamkan teknologi canggih, seperti alat kecerdasan buatan.
Maka dimaklumi ketika muncul istilah unicorn dalam pertanyaan yang dikatakan menjebak dengan lahab dilontarkan Jokowi dengan enteng.dan membuat gelagapan Prabowo. “Unicorn yang online, online itu ya…?”
Itulah bila imajinasi orang- politik terlalu canggih sehingga pikiran lebay terus bermain. Debat adalah salah satu cara mengukur seberapa mampu seorang pemimpin menguasai masalah dan Jokowi lulus meskipun banyak pengamat politik merasa bahwa Jokowi telah bohong dalam memaparkan data.
Bisa saja khan pemimpin lupa dan agak bergeser datanya tetapi percayalah bahwa Jokowi itu tipe pemimpin yang mau mendengarkan dengan sungguh dan tidak main terima laporan anak buahnya saja.
Mengenai data- kebakaran, data impor yang dipertanyakan sementara pengamat bisa saja agak beda tapi selama sekitar 4 tahun bekerja Jokowi turun langsung ke lapangan mengecek infrastruktur, berkeliling dari ujung Barat Indonesia sampai ujung Timur. Begitu luasnya Indonesia tentu ada dua masalah terlewatkan.
Dalam sebuah perdebatan tentu ada tujuan ingin memenangkan argumen. Siapa yang siap dengan data dan belajar lewat pengalaman tentu akan bisa melahab dengan nyaman, sebaliknya jika hanya membawa narasi besar dan berangkat dengan rasa percaya diri terlalu mengawang bahwa lawannya tentu sudah di duga plonga-plongo dan gagap ketika disodorkan pertanyaan tanpa kisi – kisi dan spontan akan gagap menjawabnya. Ternyata dugaan meleset dan lawan bisa dengan tenang menjawab tanpa terbata- bata.
Banyak orang menyangsikan kemampuan bahasa inggris, mempermasalahkan aksen Jawanya yang kental dan terasa lucu di telinga orang pinter yang selama bertahun tahun belajar di luar negeri. Tahukah bahwa tiap negara punya aksen sendiri dalam menginterpretasikan bahasa. Sejak awal Jokowi disepelekan, tetapi ternyata “Gusti ora sare. Tuhan tidak tidur” Obyektif saya menilai debat kedua dimenangkan oleh Jokowi masalah nilai tidak perlu dibahas.
Prabowo dalam debat selanjutnya harus belajar banyak hal bukan hanya mengandalkan bisikan BPN yang terlalu pede sehingga bisa kecolongan mengumpulkan data. Satu nilai positif Prabowo yang seharusnya ditiru oleh Timsesnya adalah mengakui kecerdasan Jokowi dan tentunya ini yang sulit karena yang disasar dalam hal ini adalah Jokowi.
Fadli Zon contohnya mana mau memuji Jokowi. Ia akan mencari cara agar selalu bisa melihat celah kelemahan Jokowi, sekecil apapun. Bibirnya akan cenderung manyun bila mendengar kata Jokowi. Secara ia doctor, intelektual suka membaca…nah bacaan Jokowi hanyalah komik mana sama levelnya?
Pulpen Jokowi dan earphone/earpiece yang membikin jagad medsos geger itu reaksi lebay netizen. Sudahilah mimpi terlalu tinggi. Menjejak bumi dan fokus bekerja. Kalau ingin berfantasi ya bikin komik dibuat animasi dan diolah dengan peralatan canggih digital.
Kalau ingin membidik dengan main intelijen ala agen Mossad ya buat saja cerita di wattpad, atau platform blog lain yang mendukung sehingga tidak harus menggegerkan jagad media sosial dengan fantasi yang mengawang- awang ke angkasa.
Optimisme warga seharusnya bekerja bersama pemerintah untuk mengubah pola pikir lama yang cenderung mengandalkan birokrasi, mengandalkan bekerja yang santai tapi penghasilan tinggi. Pelaku Unicorn, startup – adalah orang–orang kreatif yang berpikir jauh melompat ke depan menyambut zaman canggih yang menuntut serba cepat.
Siapapun presiden terpilih nanti harus didukung penuh. Pembelahan akibat dukung mendukung disudahi saatnya fokus untuk bersama membangun negara. Meskipun beda pikiran, beda ideologi, beda suku, ras agama tetapi sebagai satu bangsa harusnya tidak saling menelikung.
Yang terpenting saling mendukung mewujudkan pemerintah dan negara yang berdikari seperti yang didengungkan Prabowo, tetapi sebagai sebuah negara berdaulat hubungan dengan negara tetangga tetap harus terjalin baik maka aneh jika ada pemimpin akan menghentikan sama sekali import bahan pangan, termasuk beras gula dan sebagainya.
Kebijakan ekspor-impor itu adaah bagian dari bentuk kerja sama dengan negara lain. Kedaulatan pangan, swasembada air itu penting tapi persahabatan dengan negara tetangga juga tidak dilupakan. Eranya era global maka keterkaitan dengan luar negeri tidak bisa dihindari.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews