Kematian jurnalis Jamal Khashoggi yang dibunuh di dalam Konsulat Arab Saudi di Istanbul Turki menjadi bulan-bulanan atau di ulik oleh Presiden Recep Tayyib Erdogan. Tujuannya untuk menekan Kerajaan Arab Saudi. Bukti-bukti pun dibeber lewat siaran pers. Bahkan Erdogan meminta yang memberi perintah atas pembunuhan Khashoggi segera untuk diungkap. Tentu maksudnya menyasar kepada pewaris tahta Kerajaan yaitu pangeran Muhammad bin Salman sebagai putra mahkota.
Bahkan karena kasus pembunuhan tersebut yang menjadi berita internasional, menteri luar negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir melakukan kunjungan kebeberapa negara untuk melakukan lobi dan meminta untuk menyudahi pemberitaan terkait kematian Jamal Ksashoggi.
Pemerintah AS yang merupakan sekutu atau ibu angkat dari Arab Saudi juga meminta dan mendesak kepada Kerajaan Arab Saudi untuk menyerahkan jasad Jamal Khashogi kepada pihak keluarga. Tapi permintaan tersebut tidak ditanggapi oleh kerajaan Arab Saudi karena sejatinya AS sendiri tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Bagaimana mau menyerahkan jasad Jamal Khashoggi kepada pihak keluarga, lha wong jasadnya sendiri sudah dilarutkan dalam zat asam.
Baru-baru ini pemerintah atau otoritas Turki merilis hasil penyelidikan atas kematian Jamal Khashoggi yang diduga dengan cara dilarutkan dalam zat asam. Bahkan nama-nama pelaku yang melarutkan jasad Khashoggi diumumkan atau dipublikasikan oleh otoritas Turki.
Seperti stasiun televisi al-Jazeera memberitakan atau melansir nama-nama pelaku, yaitu Maher al-Muthreb, Salah al-Tubaiqi dan Dzaar al-Harbi.
Bahkan untuk memperkuat hasil penyelidikan, pihak Kejaksaan Turki mengkomfirmasi atau membenarkan bahwa jasad Khashoggi dilarutkan dalam zat asam atau cairan kimia. Dan bukti-bukti pendukung seperti sisa-sisa bahan asam klorida dan bahan kimia lainnya juga ditemukan di rumah konsuler Arab Saudi di Istanbul Turki.
Publikasi nama-nama pelaku pelarut jasad Khashoggi yang dilakukan oleh otoritas Turki seakan ingin menelanjangi telik sandi kerajaan Arab Saudi. Dan kerajaan Arab Saudi sepertinya belum bisa tenang dan aman atas kematian Jamal Khashoggi. Karena pemerintah Turki sengaja ingin membuat gerah keluarga kerajaan.
Kematian dengan melarutkan jasad dengan zat asam pernah juga dilakuan oleh ISIS terhadap tawanan dan mempunyai tujuan untuk membuat takut tawanan yang lain.
Sebenarnya kasus-kasus penangkapan kepada wartawan atau jurnalis yang berakhir di penjara justru negara Turki menempati ada urutan pertama, disusul oleh China.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews