Ada banyak faktor yang membuat hoax atau berita bohong di Indonesia tak kunjung reda meski beberapa kalangan telah memunculkan gerakan-gerakan yang mendeklarasikan untuk melawan hoax.
Salah satu penyebab suburnya penyebaran berita hoax di dunia maya adalah minimnya program literasi digital sejak dini dan kurang kerasnya sanksi hukum yang diberikan.
Literasi digital merupakan langkah yang penting untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang ciri-ciri berita yang merupakan berita bohong atau hoax.
Ketika kesadaran ini telah muncul, maka pemberantasan berita hoax di dunia maya akan semakin mudah sebab jika tidak ditanggulangi maka semangat persatuan dan kebhinekaan bangsa terancam terbelah-belah.
Hoax harus dilawan karena seringkali berita palsu ini bermuatan isu SARA yang memecah belah masyarakat menjadi berbagai golongan dan tak jarang justru menyebabkan kekisruhan dan pertengkaran fisik di dalam masyarakat.
Sebagai warga negara yang baik dan bermartabat sudah sepatutnya kita turut serta dalam gerakan-gerakan yang menyuarakan untuk memerangi hoax.
Kita harus benar-benar memastikan bahwa persatuan Indonesia tetap terjaga dan tidak boleh goyah hanya karena provokasi dan hasutan.
Untuk itu mari kita bersama-sama melawan hoax demi suksesnya pemilu 2019 yang damai dan bermartabat serta untuk keutuhan persatuan bangsa dalam rangka mensukseskan keberlanjutan pembangunan nasional sebab jangan sampai hasil pembagunan yang gencar dilaknsakan saat ini terdistorsi oleh berita berita hoax sehingga masyarakat menjadi tidak optimis.
Mari kita sukseskan pemilu 2019 tanpq hoax dan jangan terprovokasi gerakan Golput.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews