Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjelaskan bahwa tujuan utama dari Pilkada serentak adalah untuk meningkatkan administrasi pemerintahan. Dengan pelaksanaan Pilkada yang dilakukan secara paralel, diharapkan dapat tercipta keselarasan antara visi pembangunan nasional dan daerah.
"Penyelenggaraan Pilkada serentak memiliki tujuan untuk memperbaiki administrasi pemerintahan. Dengan adanya pemilihan yang paralel, diharapkan akan terjadi sinkronisasi antara visi pembangunan nasional dan daerah," kata Tito.
Menurutnya, sinkronisasi ini sangat penting karena akan berdampak langsung pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berlangsung selama lima tahun.
Tito menambahkan bahwa dengan adanya Pilkada serentak, potensi konflik vertikal dan horizontal dalam sistem pemerintahan dapat diminimalkan.
"Pilkada serentak dapat mengurangi potensi konflik vertikal dan horisontal dalam sistem pemerintahan," ungkapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa dalam suatu sistem demokrasi, perbedaan pendapat sering kali muncul, dan perbedaan tersebut bisa menimbulkan konflik. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa perbedaan tersebut tidak berkembang menjadi kekerasan, yang dapat mengganggu stabilitas pemerintahan.
Lebih lanjut, Tito berharap bahwa pelaksanaan Pilkada serentak 2024 dapat menciptakan kebijakan yang lebih sinkron antara pemerintah pusat dan daerah, yang akan berdampak pada keberhasilan pembangunan nasional.
"Kami berharap Pilkada serentak akan memperkuat sinkronisasi kebijakan antara pusat dan daerah, yang akhirnya akan meningkatkan kualitas pemerintahan," katanya.
Sementara itu, sejalan dengan Mendagri, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, menambahkan bahwa tujuan Pilkada serentak 2024 adalah untuk menyelaraskan kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah.
Bima juga menjelaskan bahwa Pilkada serentak akan memperkokoh kewenangan eksekutif dalam sistem pemerintahan presidensial Indonesia.
“Pilkada serentak ini bisa memperkuat sistem presidensial kita, mengokohkan kewenangan eksekutif, dan menyelaraskan pembangunan pusat dan daerah,” ungkap Bima.
Dengan adanya sinkronisasi ini, Pilkada serentak 2024 diharapkan dapat membawa inovasi dalam pemerintahan, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat stabilitas pemerintahan yang lebih terkoordinasi. Ini
Pilkada 2024 menjadi momentum penting untuk memastikan pemerintahan yang lebih efektif dalam menjalankan pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews