Digadang-gadangnya AHY sebagai Ketum Partai ada tujuan atau maksud lain yaitu untuk mempersiapkan diri mengikuti pemilihn presiden pada 2024.
Ada beberapa partai di tanah air yang kepemilikannya seperti perusahaan. Karena seperti perusahaan,maka sang pendiri partai dianggap sebagai pemegang saham mayoritas. Pendiri yang merangkap sebagai Ketum partai ini bebas menunjuk siapa saja yang diinginkan atau dikehendaki sebagai penerus dan membesarkan partai.
Bisa jadi partai itu yaitu partai Demokrat yang saat ini Ketum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga mantan presiden. Pada bulan Mei 2020 kalau tidak aral-melintang, partai Demokrat akan mengadakan kongres untuk memilih ketua umum. Dan yang sudah digadang-gadang untuk menjadi ketua umum partai Demokrat yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang tak lain putra mahkota.
Sepertinya dalam kongres nanti tidak akan ada persaingan atau perdebatan terkait pemilihan ketua umum partai. Hampir semua DPD Demokrat akan setuju AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan SBY yang tak lain ayah handanya sendiri.
Tentu digadang-gadangnya AHY sebagai Ketum Partai ada tujuan atau maksud lain yaitu untuk mempersiapkan diri mengikuti pemilihn presiden pada 2024. Apalagi diperkirakan pada pemilihan presiden 2024 akan banyak diikuti beberapa calon yang secara usia masih muda.
Atau kalau partai Demokrat berani, duet maut Agus Harimurti Yudhoyo (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) sebagai Ketua Umum Partai dan Sekjen Partai. Apalagi Ibas juga pernah menjadi Sekjen partai waktu Ketua Umumnya Anas Urbaningrum.
Apakah duet maut kakak-beradik di pucuk pimpinan Demokrat akan menjadi kenyataan?
Sepertinya sih iyessss....
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews