Meluas Dukungan Masyarakat atas Kelancaran Prosesi Pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin

Tanggung jawab berat harus dipikul oleh Jokowi-Ma’ruf Amin untuk dapat menjalankan amanah yang diberikan rakyat kepada mereka.

Sabtu, 19 Oktober 2019 | 21:27 WIB
0
332
Meluas Dukungan Masyarakat atas Kelancaran Prosesi Pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin
Foto: medcom.id

Harapan masyarakat akan terjadinya perubahan di Indonesia ke arah yang lebih baik selama 5 tahun ke depan dibawah kepemimpinan Joko Widodo-Ma’ruf Amin diwujudkan berbagai kalangan masyarakat di berbagai daerah Indonesia dengan mendukung dan mendoakan agar prosesi pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin pada 20 Oktober 2019 berjalan dengan aman, lancar dan damai.

Beberapa organisasi dan tokoh terkemuka di berbagai daerah seperti GP Ansor Kabupaten Pelalawan, Riau; BEM IAIN Purwokerto, Jawa Tengah, beberapa tokoh pemuda dan Ormas keagamaan di Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Pemuda Pancasila Kabupaten Bintan, dan lain-lainnya menyatakan siap mendukung dan menciptakan situasi kondusif di daerahnya masing-masing agar tidak mengganggu proses pelantikan Kepala Negara Indonesia tersebut.

Menurut salah seorang pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kaur, Bengkulu, demokrasi Indonesia harus lebih dewasa, dimana dua tahun terakhir menghadapi tahun politik, sehingga pro kontra kepentingan politik menjadi hal yang wajar terjadi.

“Pasca Pilpres 2019, telah terpilih Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai pasangan pemimpin negara, sehingga apapun bentuk perpecahan politik di masa Pilpres harus dihapuskan. Saatnya memberikan dukungan terhadap pemerintahan Presiden-Wapres terpilih untuk 5 tahun ke depan dalam setiap program pembangunan negeri ini,” ujarnya seraya menegaskan bahwa PWI Kabupaten Kaur mendukung kelancaran prosesi pelantikan Presiden-Wapres pada 20 Oktober 2019 mendatang.

Bahkan, di Kota Salatiga, Jawa Tengah, berlangsung kegiatan mujahadah bersama yang diselenggarakan Ja'miyyah Mujahadah Kota Salatiga, dimana dalam kesempatan tersebut, Ketua Ja'miyyah Mujahadah Kota Salatiga K.H. Abdul Basri Asy'ari mengajak seluruh masyarakat tetap bersatu menjaga keamanan nasional agar pelantikan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia berjalan lancar dan sukses. “Masyarakat Salatiga jangan mudah terpancing isu dan tetap merawat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mari kita jaga kondusivitas bangsa,” himbaunya.

Sementara itu, belum lama ini di Lapangan Welcome To Batam, Kecamatan Batam Kota, Kepri, berlangsung deklarasi mahasiswa se-Kota Batam diikuti mahasiswa dari berbagai universitas antara lain Universitas Riau Kepulauan, Universitas Putra Batam, Universitas Galileo, Politeknik Negeri Batam, STIKES Awal Bros Batam dan STIKES Mitra Bunda Batam, dimana intinya mereka memusuhi aksi terorisme dan mendukung kelancaran pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI pada tanggal 20 Oktober mendatang.

Sedangkan, di Lapangan Timur Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, Bali, pada tanggal 16 Oktober 2019 dilaksanakan doa bersama bertema "Sejuta Cahaya Untuk Bali Damai" mengawal suara 92% masyarakat Bali untuk Jokowi-Maruf”, diikuti oleh sejumlah Ormas di Bali antara lain Pena 98, Gema Perdamaian Bali, Swastika Bali, Pospera, Inti Bali, Genda, PCNU serta perwakilan mahasiswa serta masyarakat pada umumnya.

Dukungan terhadap Joko Widodo-Ma’ruf Amin juga dilakukan oleh Aliansi Bela Garuda di Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta melalui aksi budaya bertema “Mendukung dan mensukseskan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, 20 Oktober 2019”. Mereka juga membawa spanduk antara lain “Kawal konstitusi, kawal NKRI dukung dan sukseskan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden”, “Mendukung pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 : Menyambut Gerbang Nusantara"

Totok Ispurwanto yang merupakan budayawan di Yogyakarta mengatakan, Pemilihan Umum Presiden 2019 adalah sebuah proses demokrasi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024. 2.Pemilihan umum ini dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin, hasil dari pemilihan umum ini telah secara resmi diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia pada Selasa, 21 Mei 2019 sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia sesuai dengan konstitusi.

Dalam pernyataan sikapnya, Aliansi Bela Garuda antara lain berisi tidak boleh ada upaya-upaya penggagalan pelantikan presiden terpilih hasil konstitusi, rakyat bersatu tak bisa dihasut, mari kita kawal suksessi pelantikan untuk Indonesia yang lebih sejahtera.

Di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Himpunan Pemuda dan Mahasiswa Simalungun (HIMAPSI) dalam pernyataan sikapnya antara lain dalam rangka perwujudan kedaulatan rakyat serta menjamin tersalurkannya suara rakyat secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, Negara telah melaksanakan penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2019 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, yang dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang melalui Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, Nomor : 1185/PL.01.9-Kpt/06/KPU/VI/2019 dengan menetapkan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 Nomor Urut 01 (nol satu), Sdr. Ir. H. Joko Widodo dan Sdr. Prof. Dr. (H.C) KH. Ma’ruf Amin dengan perolehan suara sebanyak 85.607.362 (delapan puluh lima juta enam ratus tujuh ribu tiga ratus enam puluh dua) suara atau 55,50 % (lima puluh lima koma lima puluh persen) dari total suara sah nasional, sebagai Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Periode Tahun 2019-2024.

DPP HIMAPSI menilai dan mendukung, bahwa hasil keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia tersebut, telah sesuai dengan perwujudan pelaksanaan

Demokrasi, Konstitusi dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku sesuai pengaturan dalam penyelenggaraan pemilihan umum, dan telah menjamin terselenggaranya konsistensi dan kepastian hukum yang efektif dan efisien sebagai perwujudan sistem ketatanegaraan yang demokratis dan berintegritas.

Sekali lagi, tanggung jawab berat harus dipikul oleh Jokowi-Ma’ruf Amin untuk dapat menjalankan amanah yang diberikan rakyat kepada mereka. Tugas mereka tidaklah ringan, karena ekspektasi atau harapan dan dukungan masyarakat kepada mereka sangatlah besar, dan nanti waktu yang akan menjawab apakah Jokowi-Ma’ruf Amin dicatat dalam sejarah Indonesia sebagai pemimpin yang amanah atau tidak.

Namun, sebaiknya biarkan mereka bekerja, terus kawal dan kritisi dengan sikap yang membangun, agar kesejahteraan rakyat segera terwujud di Ibu Pertiwi. Long life Indonesia. God bless for all of Indonesian people. Good luck. Semoga.

***