Hancur atau punahnya negara ini tergantung sikap kita dalam mensyukuri Rahmat-Nya, bukan karena Prabowo kalah, Prabowo manusia biasa seperti kita.
Ya saya sempat 'Parno' saat membayangkan Prabowo kalah lagi, apa lagi kalau terngiang-ngiang Pidato Prabowo yang mengatakan kalau Prabowo kalah, Indonesia akan punah, betapa besarnya pengaruh kekalahan Prabowo bagi situasi dan kondisi Indonesia.
Apa lagi kalau melihat militansi pendukung Prabowo-Sandi, baik didunia Maya maupun didunia nyata. Wajar sih ya mereka sudah puasa selama 5 tahun, berharap Prabowo jadi Presiden, masak sih harus puasa 5 tahun lagi, jelas itu sangat menyesakkan.
Kalau sekarang membayangi kekalahan Prabowo saya sudah tidak takut lagi, karena kalau melihat proses menjelang pelaksanaan Pemilu 2019, banyak peristiwa hasil rekayasa yang gagal, akhirnya saya semakin yakin bahwa kalau Prabowo Gagal lagi, itu semua perbuatan mereka sendiri.
Rencana baik manusia saja kadang masih sering ditunda Tuhan, apalagi rencana yang tidak baik. Mestinya memang untuk mencapai sesuatu yang baik itu harus dilakukan cara-cara yang baik, dan tetap memohon Ridho-Nya. Lah kalau caranya saja sudah salah masak sih mau Minta diridhoi juga.
Sebuah negara yang di Rahmati Allah itu In Shaa Allah jauh dari kemurkaannya, kecuali kalau rakyatnya tidak bersyukur.
Hancur atau punahnya negara ini tergantung sikap kita dalam mensyukuri Rahmat-Nya, bukan karena Prabowo kalah, Prabowo manusia biasa seperti kita, tidak bisa menentukan negara ini akan punah atau tidak hanya sebab kekalahannya.
Kalau orang yang beriman kepada Allah tidak ada yang ditakutkannya selain dari pada Allah. Meyakini segala sesuatu bisa terjadi hanya karena kehendak Allah, bukan karena kehendak manusia. Sehebat apapun rencana manusia, kalau Tuhan tidak meridhoi, tidak akan bisa terlaksana.
Keyakinan seperti inilah yang membuat saya tidak lagi dibayangi ketakutan kalau Prabowo kalah. Masak sih kita mengubah pilihan karena rasa takut, karena sebuah pilihan itu adalah sesuatu yang sesuai dengan keinginan hati, tidak bisa digoyahkan hanya karena rasa takut.
Memantabkan pilihan itu bukanlah proses Satu menit atau dua menit. Ada proses panjang yang sudah dilalui, banyak jejak yang sudah dilihat dan diketahui, sehingga semua pengalaman penglihatan, pendengaran, sangat mempengaruhi pilihan.
Begitulah sejatinya tahapan kita menentukan pilahan terhadap seorang Calon Presiden, bukan atas dasar dipengaruhi oleh hal-hal yang sepele. Semua peristiwa bisa dijadikan drama untuk menarik simpati, tapi yang seperti itu hanya bersifat sekejab, menentukan pilahan dengan pengetahuan, itu tidak akan bisa dipengaruhi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews