Posko PDIP-Gerindra di Solo Mirip Alfamart-Indomaret

Selasa, 15 Januari 2019 | 08:32 WIB
0
1780
Posko PDIP-Gerindra di Solo Mirip Alfamart-Indomaret
Ilustrasi (Foto: IDN Times)

Sampai ada pepatah "di mana ada Alfamart disitu ada Indomaret", maaf terpaksa harus menyebut merek. Kalo kata orang medan mesti kali kek gitu ya, woi!?

Entahlah namanya juga usaha ya men selama ada pasarnya ya monggo. Di Palembang dekat rumah kami juga begitu bukan sekedar berdekatan tapi Alfamart dan Indomaret sebelahan, kadang aku parkir di Alfa belanjanya di Indomaret atau sebaliknya, bebas toh? namanya juga pembeli ya, kan ?

Anyway melihat fenomena itu aku jadi keingat dengan berita beberapa hari belakangan ini. Di mana pihak Capres 02 mendadak membangun posko pemenangan di Solo, lokasinya kalau enggak dekatan ya berhadapan bahkan mepet ke rumah pak Jokowi, ini sih baca di berita ya ges.

Kalau itu terjadi padaku pasti aku akan panas, apa sih maunya lawan? Katanya orang Solo hanya bisa dikalahkan oleh orang Solo, jadi atas bisikan itu Prabowo pun manut saja membangun beberapa Posko di kota Solo.

Fenomena pembangunan posko pemenangan capres 02 di Solo seperti meniru gaya marketing Alfamart dan Indomaret kalau perlu sebelahan tempel dinding.

Diketahui beberapa posko pemanangan Gerindra di Solo memang seperti sengaja didirikan di lokasi yang berdekatan dengan PDIP, entah apa tujuannya? Apakah sekedar membuat panas dan berharap PDIP mengamuk dan Gerindra akan memanfaatkan isu ini untuk menjatuhkan elektabilitas Capres 01 dengan segala drama babak belur mirip eda Ratna Sarumpaet tempo hari, siapa yang tahu?

PDIP Tetap "Cool"

Solo bukan hanya sekedar rumahnya Pak Jokowi tapi di sana Gubernurnya pun anak (jiaah dikata anak geng hehe) PDI-P jadi Solo-Jawa Tengah pasti bisa menjadi akan memberikan kemenangan mutlak bagi pasangan Capres 01 dan tampaknya pihak lawan merasa harus memecah kekuatan ini dengan cara 'menakut-nakuti'.

Tetapi respon PDIP cukup gentlement, Bapak Hasto Kristianto menyambut hal ini biasa saja dan berharap semua kader PDIP tak terpancing atas hal ini. Sementara itu Ganjar PRanowo selaku Gubernur Jawa Tengah memberi sambutan bagi siapa saja yang ingin masuk ke Solo tapi sebagai tuan rumah maka tak ada yang senang bila rumahnya ingin di rampas nanti bahaya kalau banteng-banteng sudah marah dan mengeluarkan tanduk, pungkas Ganjar.

Meniru Konsep Alfamart- Indomaret

Sebagai orang awam tentu saya mnegamati hal ini biasa saja, pembangunan posko pemangan kedua calon presiden yang meniru kedua minimarket ini tentu dengan alasan masing-masing. Dulu saya suka bertanya ngapain sih harus sebelahan?

Ternyata sebagai konsumen lama-lama saya bisa merasakan perbedaan kedua gerai tersebut, memang tampak sama tapi ternyata bisa memberikan benefit yang berbeda. Sebagai konsumen maka saya akan cari mana yang lebih memberikan benefit terbaik.

Karena itu menurut saya PDIP enggak bisa diam dengan strategi yang sedang dilangsungkan oleh Gerindra, let's say ini memang mau menunjukkan demokrasi yang asyik jadi Gerindra berusaha menarik suara dari masyarakat Solo dengan berbagai janji kampanyenya. Konsumen yang loyal kan mudah banget digoyang dengan diskon gede-gedean, nah apakah Gerindra akan berhasil menaklukkan masyarakat Solo? PDIP harus waspada!

Kedua gerai itu membuka gerai selalu berdekatan tentu saja untuk menunjukkan persaingan dan memperluas pasar, nah kalau PDIP-Gerindra berdekatan apakah sekedar panas memanasi atau memang ingin saling unjuk kekuatan?

Gerindra akan berusaha merebut suara dari Jawa Tengah dan sementara PDIP harus bisa mempertahankan suara yang selalu dimenangkan di kota ini. Semoga saja memang ini hanya strategi yang mirip Alfamart dan Indomaret karena kalau tidak ngapain juga dekatan ya kan? hehe

Dalam pandangan aku pribadi apa yang dilakukan Gerindra bisa dilihat dari dua sisi, yang satu sisi lucunya ya meniru konsep bisnis retail, tapi kalau mau berpikir yang sedikit agak serius nampaknya Gerindra hanya ingin ambil kesempatan saja.

Seperti demo-demo di televisi si pendemo selalu memancing amarah aparat untuk segera diperkarakan. Nah kalau saja Gerindra selicik itu maka bukan sebatas adu otot tapi menurutku Solo dalam bahaya perpecahan.

So please warga Solo jangan sampai terpancing, khususnya kader PDIP jangan sampai mau terpancing atas ulah Gerindra yang cuman mudik lima tahun sekali, memang yang mudik itu biasanya jadi perhatian namun kalau sebagai tuan rumah kalian tetap berjuang dan memperhatikan rakyat maka kehadiran tamu tak ada apa-apanya.

***