Dukung Australia Pindahkan Kedubesnya untuk Israel, Bukti Prabowo Akui Yerusalem Ibu Kota Zionis?

Jumat, 30 November 2018 | 09:05 WIB
0
287
Dukung Australia Pindahkan Kedubesnya untuk Israel, Bukti Prabowo Akui Yerusalem Ibu Kota Zionis?
kolase Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan Prabowo Subianto/Desainer: Sukarja Diolah dari website www.scottmorrisonmp.com.au, AntaraNews.com, dan Liputan6.com

Publik kembali dikejutkan dengan pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Pernyataannya di Forum Ekonomi Indonesia di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (21/11), menafikan perjuangan bangsa Indonesia selama ini yang membela bangsa Palestina dari zionis Israel.

Hal ini terkait sikap Australia yang akan memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Dari pernyataannya, Prabowo terkesan mendukung sikap Australia itu. Bahkan, Prabowo  menganggap rencana kontroversial Australia itu bukanlah masalah bagi Indonesia.

Inilah blunder terburuk yang dilakukan Prabowo Subianto selama kampanye Pilpres 2019. Bisakah para pendukungnya di Koalisi Adil Makmur membela apa yang dikatakan Prabowo?

Sekadar untuk diketahui, pembelaan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina, merupakan sesuatu yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Pembelaan ini bisa dibilang bagian dari "marwah" perjuangan atau sikap Indonesia terhadap negara-negara lain di dunia yang masih mengalami penjajahan.  

Sikap Indonesia atas penjajahan dunia tercatat abadi di dalam Pembukaan UUD 1945. Seperti petikan di bawah ini

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

Mungkin bisa saja Prabowo mendukung sikap Australia memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem, mengingat posisi Prabowo sebagai oposisi Pemerintah, seperti yang dikatakan Wapres Jusuf Kalla. 

Namun, apa yang dikatakan Prabowo itu tak bisa dilepaskan dari sikap Indonesia sejak kemerdekaannya, dan sikap itu tak pernah diubah, seperti yang termaktub di dalam Pembukaan UUD 1945. 

Karena hakikatnya mengubah Pembukaan UUD 1945 sama halnya dengan membubarkan negara ini. Sikap Indonesia itu sudah dilakukan sejak Presiden Sukarno hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Jadi, pembelaan terhadap Palestina tak ada kaitannya dengan oposisi atau Pemerintah. Ini sikap Indonesia sebagai bangsa.

Kemendikbud@Kemdikbud_RI

Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina sejak pemerintahan pertama yang dipimpin Bung Karno.

Dengan kata lain, menurut Peneliti dari The Middle East Institute, Zuhairi Miswari, Prabowo Subianto dianggap tidak memahami posisi politik luar negeri RI terkait Palestina. Artinya, Prabowo justru  membenarkan langkah kontroversial Israel yang memindahkan ibukotanya ke Yerusalem.

"Sikap Prabowo tidak tegas dan cenderung tidak berpihak pada kemerdekaan Palestina. Prabowo jelas-jelas tidak paham sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk kemerdekaan Palestina padahal sikap RI selama ini jelas dan tegas perihal isu ini," ucap Zuhairi, yang juga Intelektual Muda Nahdhlatul Ulama (NU) ini kepada CNNIndonesia.com pada Jumat (23/11).

Pernyataan Prabowo di Forum Ekonomi Indonesia bisa dianggap memberikan "angin segar" kepada negara-negara lain untuk memindahkan kedutaannya untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Untuk diketahui, Yerusalem selama ini menjadi salah satu sumber konflik antara Israel dan Palestina, dimana kedua belah pihak sama-sama mengklaim kota suci bagi tiga agama itu sebagai ibu kota masa depan mereka. Pernyataan mantan Danjen Kopassus itu sangat aneh dan bertentangan dengan sikap mayoritas masyarakat Indonesia. Selain itu, apa yang dikatakan Prabowo itu menunjukkan ketidakpekaan terhadap politik luar negeri RI dan posisi pemerintah dalam melihat isu Israel-Palestina.

Pernyataan Prabowo juga disesalkan Mantan Gubernur NTB Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang. Melalui  akun Instagramnya, TGB menilai pernyataan prabowo Subianto yang dianggapnya tidak ikut mengecam pemindahan Kedubes Australia di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, seolah mengesampingkan jalinan sejarah perjuangan Palestina yang erat dengan perjuangan bangsa Indonesia.

Adakah keterkaitan pernyataan Prabowo di atas dengan kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia Gery Quinlan ke Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang Bogor, 8 September 2018 lalu? Entahlah, semua itu hanya Prabowo yang lebih mengetahuinya.