Mem-bully Jokowi dengan Gelar "Putra Reformasi"

Agar Jokowi selalu menjadi target serangan, belum selesai Karhutla, kasus Revisi UU KPK, juga pembahasan RKUHP, sekarang dimunculkan lagi pemberian gelar Putra Reformasi pada Jokowi.

Senin, 23 September 2019 | 09:38 WIB
0
588
Mem-bully Jokowi dengan Gelar "Putra Reformasi"
Joko Widodo (Foto: Facebook Presiden RI)

Ada-ada aja hal yang bisa memancing agar Presiden Jokowi di-bully, entah prakarsa siapa, dan apa perlu memberikan Jokowi gelar Putra Reformasi.

Awalnya Minggu (22/9/2019), beredar surat berkop Universitas Trisakti bernomor 339/AK.15/USAKTI/R/IX/2019. Surat itu ditujukan kepada Menteri Sekretaris Kabinet terkait rencana pemberian penghargaan kepada Presiden Jokowi.

Dalam surat itu tertulis, dalam rangka peringatan Dies Natalis Universitas Trisakti ke-54, Presiden Jokowi akan diberi penghargaan sebagai Putera Reformasi.

Disebut, penghargaan dipersembahkan kepada Jokowi atas karya dan keberhasilan dalam mendukung cita-cita gerakan reformasi yang diawali dari peristiwa 12 Mei 1998 di kampus Trisakti.

Surat itu tampak ditandatangani Rektor Universitas Trisakti Prof Dr Ali Ghufron Mukti, 12 September 2019. Di surat tersebut juga ada stempel rektor. Sumber

Dengan beredarnya Surat tersebut, maka hebohlah jagat media sosial. Berbagai tanggapan pun bermunculan, namun setelah Surat itu viral, dari pihak Trisakti pun membantah kalau Surat tersebut dari Trisakti.

Lagian juga tidak jelas konteksnya memberikan gelar Putra Reformasi kepada Jokowi, akhirya bermunculan berbagai tanggapan negatif, seakan-akan hal tersebut memang sengaja direncanakan.

Kalau melihat dari konteks peristiwa ini, ada kesan ingin menciptakan situasi seolah-olah Jokowi memang ingin membawa rezimnya kesituasi dijaman orde baru, seperti yang selama ini dikesankan pada Pemerintahan Jokowi.

Tujuan lain dari menciptakan kegaduhan terkait pemberian gelar pada Jokowi, agar Jokowi kembali menjadi titik fokus serangan kelompok yang tidak mendukung pemerintahannya, yang pada akhirnya akan mem-bully Jokowi habis-habisan.

Yang anehnya lagi kenapa Surat yang beredar tersebut mengatasnamakan Trisakti, kenapa bukan universitas lainnya.

Akibatnya yang bereaksi duluan politisi Gerindra, yang juga Alumni Trisakti, Andre Rosiade mengkritik rencana bekas almamaternya itu. 

"Saya menolak rencana pihak Universitas Trisakti memberikan penghargaan 'Putra Reformasi' kepada Pak Jokowi," katanya di Jakarta, Minggu (22/9/2019). Baca disini

Alumni Universitas Trisakti (Ika Usakti) menegaskan usulan penghargaan Putera Reformasi kepada Jokowi bukan dari mereka. Mereka juga mengingatkan Rektor Trisakti bahwa Universitas Trisakti adalah lembaga pendidikan, bukan lembaga politik.

Ika Usakti memberi tanggapan karena dalam surat yang beredar disebut bahwa pemberian gelar Putera Reformasi kepada Jokowi adalah realisasi dari amanah 'Deklarasi Alumni Trisakti untuk Jokowi' pada 9 Februari 2019.

Sepertinya Pak Jokowi tak putus dirundung Malang, selalu saja dijadikan objek serangan. Sudah bisa diduga pihak-pihak yang merencanakan pemberian gelar Putra Reformasi pada Jokowi, untuk memancing kegaduhan politik.

Agar Jokowi selalu menjadi target serangan. Belum selesai kasus Karhutla, kasus Revisi UU KPK, juga pembahasan RKUHP, sekarang dimunculkan lagi pemberian gelar Putra Reformasi pada Jokowi.

Secara politis tujuannya adalah untuk menciptakan kegaduhan dimasyarakat, agar Jokowi menjadi sasaran masyarakat untuk di-bully. Inikan keji sekali, bisa merusak imej seorang kepala negara.

Kalau memang Trisakti tidak mengakui sebagai pihak yang mengirim surat tersebut, sebaiknya aparat kepolisian harus menyelidiki siapa pihak yang dengan sengaja mengedarkannya.

***