Jakarta – Program Swasembada Pangan Indonesia mencuri perhatian dunia, seiring keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan nasional melalui pemanfaatan kecerdasan buatan _(Artificial intelligence/AI)._
Penerapan _AI_ di sektor pertanian telah menunjukkan hasil nyata. Pemerintah mencatat cadangan beras di gudang mencapai 4,2 juta ton, sementara produksi jagung meningkat 30 persen dan beras naik 48 persen. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras nasional hingga November 2025 mencapai 33,1 juta ton, diperkirakan meningkat menjadi 34 juta ton pada akhir tahun, naik sekitar 4 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini menunjukkan bahwa Indonesia telah semakin mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan strategis.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa penerapan teknologi tinggi di sektor pertanian menjadi kunci percepatan pencapaian swasembada pangan. Hal ini disampaikan dalam pertemuan APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) sesi kedua di Hwabaek International Convention Centre, Gyeongju, Republik Korea, Sabtu (1/11) waktu setempat.
Menurut Presiden Prabowo, Indonesia tengah memasuki era baru yang ditandai kemajuan teknologi tinggi, termasuk _AI,_ yang mampu mendorong produktivitas pertanian. Penggunaan _AI_ memungkinkan pengembangan teknik pertanian presisi dan modern, sehingga mempercepat pencapaian swasembada beras dan jagung.
“Target awal kami adalah mencapai swasembada dalam empat tahun, tetapi dengan penggunaan teknologi tinggi, pertanian presisi, dan kecerdasan buatan kami telah berhasil meningkatkan produksi hingga mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah Indonesia semenjak kemerdekaan,” ungkap Presiden.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menambahkan, target swasembada pangan nasional diperkirakan akan tercapai dalam waktu dekat. Program swasembada pangan tidak hanya menjadi kebijakan domestik, tetapi juga menarik atensi internasional karena keberhasilannya memanfaatkan teknologi modern.
“Alhamdulillah hari ini mudah-mudahan tidak ada arah melintang. 2 bulan ke depan kurang lebih 3 bulan. Insya Allah Indonesia tidak impor lagi. Tapi mudah-mudahan tidak ada iklim ekstrim,” ujar Amran.
Keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produksi pangan melalui AI mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak, termasuk mitra ekonomi di kawasan Asia-Pasifik. Strategi ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga menempatkan Indonesia sebagai contoh negara yang berhasil mengintegrasikan teknologi tinggi dengan pertanian presisi.
Dengan pencapaian ini, pemerintah optimistis target swasembada pangan akan tercapai lebih cepat dari jadwal yang direncanakan, sekaligus memberikan kontribusi signifikan dalam menurunkan angka kemiskinan dan memastikan kesejahteraan masyarakat.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews