Dorongan fiskal pemerintah menjelang akhir tahun diprediksi menjadi penggerak utama akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sejumlah analis menilai, meski pertumbuhan masih berada pada kisaran 5 persen, ruang untuk mempercepat laju ekonomi terbuka lebar melalui percepatan realisasi belanja dan penguatan konsumsi domestik.
Kepala Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Muhammad Rizal Taufikurahman, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2025 mencapai 5,0%–5,2%, naik tipis dari kuartal sebelumnya sebesar 5,12%. Peningkatan ini masih bersumber dari efek siklus fiskal dan konsumsi jangka pendek, bukan dari penguatan struktural ekonomi.
“Ekonomi tumbuh karena didorong, bukan karena menguat. Belanja pemerintah yang ekspansif dan stabilitas harga pangan memang memberi ruang bagi konsumsi, tapi daya beli masyarakat menengah-bawah belum benar-benar pulih,” kata Rizal.
Rizal menegaskan, pertumbuhan pada kuartal III lebih mencerminkan stabilitas nominal ketimbang peningkatan produktivitas riil. Belanja pemerintah menjadi motor utama konsumsi domestik, sementara investasi swasta masih menahan ekspansi akibat ketidakpastian global dan suku bunga yang tinggi.
“Mesin pertumbuhan masih dipacu dari atas, bukan tumbuh dari dinamika pasar. Untuk menjaga keberlanjutan pemerintah perlu menggeser fokus ke pertumbuhan struktural dengan memperbaiki efisiensi belanja publik dan memperluas basis pajak produktif,” ujarnya.
Di tingkat regional, optimisme juga tampak dari Jawa Timur. Ekonom Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, memproyeksikan perekonomian Jawa Timur tumbuh 5,2–5,7% pada 2026, didorong oleh belanja fiskal sektor produktif dan penguatan daya beli masyarakat.
“Penguatan konsumsi menjadi kunci karena kontribusinya terhadap PDRB mencapai 60%. Dalam jangka panjang, sektor industri pengolahan harus menjadi lokomotif pertumbuhan agar target Indonesia Emas bisa terwujud,” ucapnya.
Sementara itu, Research Director Prasasti Center for Policy Studies (Prasasti), Gundy Cahyadi, mengatakan pertumbuhan konsumsi mulai membaik, tercermin dari kenaikan penjualan ritel 5,8 persen pada September 2025—tertinggi sejak awal tahun. Namun, inflasi inti yang hanya 2,2 persen menunjukkan dorongan konsumsi masih terbatas.
“Yang kita lihat saat ini adalah stabilisasi, bukan lonjakan. Kabar baiknya, fondasi ekonomi tetap kokoh,” ujarnya.
Dari sisi fiskal, realisasi belanja pemerintah hingga September baru mencapai 59,7 persen dari target tahunan, memberi ruang bagi percepatan pada kuartal IV. Percepatan belanja diprediksi akan mengerek aktivitas ekonomi melalui proyek infrastruktur, subsidi pangan, dan program perlindungan sosial.
“Kenaikan belanja fiskal pada akhir tahun menjadi momentum penting untuk mendorong pertumbuhan di atas 5 persen dan menjaga ketahanan ekonomi di tengah ketidakpastian global,” pungkasnya. (*/rls)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews