Media sosial telah dimanfaatkan sebagai cara baru bagi kelompok penebar hoax untuk menyebarkan benih-benih kebencian dan propaganda. Facebook, YouTube, Twitter, blog hingga aplikasi layanan pesan gratis seperti WhatsApp kini menjadi alat yang ampuh bagi kelompok perusak persatuan untuk melakukan propaganda, mendapatkan pengaruh, dan menjaring keanggotannya di jejaring sosial (warganet).
Oleh sebab itu berbagai kalangan Warganet yang tergabung dalam Forum Pegiat Media Sosial Independen (FPMSI) yaitu komunitas kalangan Blogger, Youtuber Vloger, dan Content Creator serta kalangan Media yang tergabung dalam Forum Jurnalis Pesantren (FJP) akan menggelar Diskusi Warganet dengan tema "Gerakan Warganet Menangkal Hoax Demi Persatuan Bangsa dan Suksesnya Pemerintahan 5 Tahun Kedepan" di Cafe Depok, Jl. Margonda raya, Kota Depok, Jumat (25/10/2019) siang.
Ketua pelaksana Rusdil Fikri Kordinator FPMSI, mengatakan bahwa kegiatan ini untuk mengedukasi seluruh warganet bersama kalamgan media dalam melawan hoax dan berbagai konten provokatif lainnya yang marak saat ini.
Gerakan ini sebagai kontribusi kreatif warganet Depok untuk ikut mensukseskan Pemerintahan baru 5 tahun kedepan pasca dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden Terpilih pada 20 Oktober 2019 lalu.
"Warganetizen Depok bersama kalangan Media mencoba ikut ambil bagian sebagai garda terdepan melawan hoax dan menangkal berbagai konten provokatif maupun propaganda sesat yang marak di.dunia maya saat ini demi terciptanya kembali Persatuan Bangsa dalam.rangka.ikut berkontribusi Mendukung suksesnya Program-program Pemerintah kedepan" ujar Rusdil.
Sementara Lukman Hakim, Kordinator Forum Jurnalis Pesantren memyatakan Diskusi ini akan mengundang berbagai narasumber yang kapabel dan berbagai tokoh yang kompeten diharapkan diskusi ini mampu menciptakan gerakan Warganet untuk secara bergotong royong menyebarkan berbagai konten-konten positip guna melawan hoax, propaganda sesat demi terwujidnya rasa persatuan Bangsa dan tumbuhnya rasa optimisme sehingga warganet dapat dengan kreatif ikut mensukseskan program pemerimtah sepanjamgn 5 tahun kedepan."Acara ini rencannya akan dihadiri oleh Idrus Abdul Shomad (Walikota Depok), Indra Semego (Pengamat Politik LIPI), Lukman Hakim (Koordinator Forum Jurnalis Pesantren/Redaktur Liputan6), Rohmat Rospari (CEO SiaranDepok.com), Utoyo (CEO KabarDepok.com) dengan moderator Hafyz Marshal (Pemred Media KataIndonesia), selain itu pada acara ini juga akan dideklarasikan gerakan Warganet lawan hoax untuk sukseskan program pemerintah 5 tahun kedepan." Papar Hakim.
Diharapkan melalui diskusi yang melibatkan kalangan Warganet dan insan media serta kalangan mileneal maupun berbagai kalangam masyarakat lainnya mampu bersinergi untuk menghasilkan gerakan menebar narasi-narasi positif diberbagai lini media guna menangkal hoax demi suksesnya program pembangunan nasional 5 tahun ke depan menuju Indonesia Maju.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews