Baiknya kita kutip pernyataan Christine Hakim, aktris ternama dengan reputasi terjaga yang sudah mendapat banyak Piala Citra (salah satunya atas perannya sebagai tokoh pejuang perempuan dari Aceh, Tjoet Nja' Dhien), tentang Presiden Jokowi yang langsung diserang lawan-lawan politiknya tanpa henti sedetik pun sejak ia mulai menjabat sebagai presiden yang ketujuh negara kita pada 20 Oktober 2014 lalu.
"Kenapa saya hormat dengan Pak Jokowi? Dia sudah di-bully, dihina, dan difitnah seperti apapun juga tapi bisa fokus pada yang harus ia lakukan sebagai pemimpin," ungkap Christine Hakim di Yogyakarta dua hari lalu.
Dalam sejarah pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat yang pertama kali terjadi pada tahun 2004, memang, baru pada pemilihan presiden 2014 terpilih presiden yang berasal dari rakyat jelata. Dari keluarga biasa. Yang masa kecilnya dihabiskan di pinggir kali dan rumahnya pernah kebanjiran. Dan lulus kuliah dari UGM sempat bekerja beberapa tahun di Aceh, sebelum akhirnya pulang kampung ke Solo meneruskan usaha orangtuanya sebagai tukang kayu.
Sosok wong cilik jadi presiden merupakan fenomena baru menyusul fenomena seorang kyai jadi presiden yang terjadi pada Gus Dur. Tak ada yang menyangka Jokowi jadi presiden. Apalagi ia berhasil mengalahkan kandidat yang selama ini dianggap hebat, dari keluarga kaya berdarah bangsawan, lama hidup di luar negeri, lama jadi tentara tapi karena peristiwa Tragedi Mei 1998 diberhentikan secara tidak hormat dan sempat ngacir ke Yordania.
Dari situ lah kebencian pada Presiden Jokowi muncul. Para pendukung kandidat yang kalah malu bukan kepalang. Malu karena sudah keburu sujud syukur rame-rame mengklaim kemenangan padahal faktanya kalah suara. Dari sini lah awal mula hoax dalam dunia politik kita di era digital ini - yang terekam dan tersimpan rapi dalam jejak di berbagai media sosial.
Sejak itu hoax demi hoax menyerang Presiden Jokowi sampai detik ini. Dan serangan hoax yang paling dahsyat terjadi baru-baru ini. Salah satu anggota tim pemenangan salah satu kandidat capres mengaku digebuki preman yang disebut-sebut suruhan Presiden Jokowi.
Para politikus oposisi yang selama ini dikenal asal njeplak punya amunisi untuk langsung menyerang Presiden Jokowi. Bahkan sampai bikin jumpa pers segala. Dan, ternyata, itu semua adalah hoax. Ternyata bukan digebuki tapi operasi plastik.
Tak cuma hoax. Presiden Jokowi juga di-bully, dihina, dan difitnah saban hari. Dituduh PKI, antek asing, pro aseng, anti Islam, dan mengkriminalisasi ulama. Bagi orang-orang yang suka mem-bully, menghina, memfitnah, dan menuduh Presiden Jokowi itu merupakan pelaksanaan "doktrin jihad" melawan orang yang dianggap sebagai musuh dan bukan bagian kelompoknya.
Apakah Presiden Jokowi menanggapi semua serangan itu?
Ternyata tidak. Bahkan tidak sama sekali. Cuma dianggap sebagai angin lalu.
Presiden Jokowi justru memilih fokus mengemban amanah konstitusi yang dipikulnya: kerja, kerja, kerja.
Hasilnya dalam empat tahun ini:
Hutang segunung pemerintahan sebelumnya dibayar secara bertahap.
Proyek-proyek mangkrak pemerintah sebelumnya dirampungkan seperti Tol Becakayu dan Bandara Kertajati, kecuali Proyek Hambalang dijadikan candi dan monumen tugu peringatan korupsi berjamaah yang dilakukan satu partai yang berkuasa saat itu.
Infrastruktur Indonesianisasi dari Sabang sampai Merauke yang menghubungkan pulau-pulau, kota-kota, kabupaten-kabupaten, daerah-daerah pinggiran, dan wilayah-wilayah yang berbatasan dengan negara-negara tetangga dibangun di seluruh Indonesia.
Kota-kota di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa terkoneksi satu sama lain melalui jalan-jalan tol sehingga saat mudik lebaran lalu lintas lancar sampai kampung halaman berkat Tol Jokowi.
Kota-kota dan kabupaten-kabupaten di Papua saling terhubung berkat Jokowi yang memberdayakan peran sosial TNI dan Polri.
Sekarang, untuk pertama kalinya dalam sejarah, harga BBM dan harga semen di Papua sama dengan harga di daerah-daerah lain.
Untuk pertama kalinya juga Presiden Jokowi berhasil membuat Indonesia menguasai 51% saham Freeport, 100% saham Blok Mahakam, dan 100% Blok Rokan.
Rekor fantastis berhasil diraih Indonesia yang memecahkan rekor-rekor baru untuk pencapaian tertinggi di Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018. Atlet-atlet peraih medali emas langsung jadi milyuner, punya rumah, dan diterima sebagai PNS/ASN.
Indonesia juga dipercaya IMF dan World Bank jadi tuan rumah rapat tahunnya. BUMN-BUMN Indonesia mendapat kepercayaan investor dunia dengan menyuntikkan dana segar sebesar Rp 200.000.000.000.000 (banyak sekali angka 0-nya dan itu duit semua tidak pakai daun).
Kita kembali mengutip apa kata Christine Hakim mengenai Presiden Jokowi yang sebelumnya sukses sebagai Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.
"Saya melihat Presiden Jokowi tetap produktif dan tidak terbawa pada hinaan dan fitnah yang menyerangnya, dia bisa jadi contoh," papar aktris yang pertama kali main film saat masih berusia menjelang sweet seventeen yang tampil memukau membacakan sajak karya W.S. Rendra dalam acara "Kita Hadir untuk NTB dan Sulteng" di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu (17/10) malam.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews