IKN Itu Jokowi

Kalau Jokowi melepas begitu saja, percuma upaya yang dia lakukan untuk Indonesia. Karena kalau pengantinya kelas biasa saja, sudah pasti yang kita dapat ya hancurnya.

Selasa, 8 Februari 2022 | 08:18 WIB
0
210
IKN Itu Jokowi
Jokowi dan IKN (Foto: Kaltim Today)

Pasukan lemah syahwat politik, para manusia rendah akal dan akhlak ini masih terus bermanuver. Kata pak Mahfud ini resiko berdemokrasi. Tapi yang kita alami ini, caci maki dan kelakuan bak hewan ini sudah melampaui urusan demokrasi.

Kita tau bahwa sarang musuh ideologi ini sudah menyebar kemana-mana, mereka masih terus bergerilya walau lembaga naungannya sudah tiada.

HTI dan FPI boleh tak ada, tapi PKS sebagai pendukung mereka masih ada, sehingga kita tidak boleh lengah. Dengan alasan demokrasi persatuan kita bisa dibuat disintegrasi, karena alasan demokrasi mereka bebas memaki bahkan kepada kepala negara sekalipun.

Kelas manusia seperti EM misalnya, sudah begitu jelas kemana arahnya, RR dan sejenisnya. Isu IKN itu cuma sumbu mercon saja buat mereka, tapi rencana untuk membuat negara ini ke arah yang getas lebih prioritas bagi mereka. Buktinya negara sedang dibuat baik mereka mengembik.

Ingat tagar ganti presiden yang didengungkan mereka pada 2019 begitu membahana, artinya Jokowi akan dijegal dengan segala cara, dalam artian Jokowi harus bisa di batalkan, Alhamdulillah Tuhan masih membuat Indonesia aman, kalau tidak kita bisa jadi Yaman.

Tensi politik mulai memanas, kampanye terselubung sudah jalan, deklarasi calon bunglon mulai dijual bak balon, banyak warna dan bisa mengudara, tapi tak ada jaminan membumi.

Sejak awal kita sudah bersuara bahwa kita masih butuh Jokowi, tapi Senayan cuma bau kemenyan, bahkan PDIP bergeming seolah amandemen UU itu tabu, tapi yang kita tau ada kepentingan lain bahwa sang ratu ngelus Berutu.

Saya sudah beberapa kali menulis bahwa China dan Rusia lebih dulu mengamandemen UU pemilunya menjadikan Xi Jin Ping presiden seumur hidup, dan Putin sampai 2036.

Kita sudah ada Jokowi yang teruji, malah mau diganti. Kenapa bisa terjadi karena negarawan kita banci. Senayan itu isinya orang yang punya kepentingan dan menaikkan level kekayaan saja, mikir negara tinggal seujung kuku itupun kalau masih ada.

Tidak gampang menyambut masa transisi andai 2024 benar dilepas Jokowi. Waktunya tanggung karena calon muda yang bisa kerja belum ada. Ada Sri Mulyani, Ahok, Erick Thohir, semua bukan orang partai. Apa PDIP mau nyalonkan Ahok, yang pasti lebih milih Puan walau kurang rupawan sebagai negarawan. Harapan kita ada Gibran, tapi gak cukup usianya.

Resiko Indonesia setback besar sekali kalau Jokowi tak mau lagi, jalan satu-satunya  Jokowi harus jadi king maker dan memilih calon pengganti yang mumpuni. Bukan calon yang mengelabui.

Kalau Jokowi melepas begitu saja, percuma upaya yang dia lakukan untuk Indonesia. Karena kalau pengantinya kelas biasa saja, sudah pasti yang kita dapat ya hancurnya. Masak indonesia diurus kelas Anis, RK, Airlangga, dan sejenisnya. Mikir kata Cak Lontong.

Siapa kuda hitamnya tanya teman saya, tidak ada kuda hitam, kalau kuda lumping banyak yang kelihatan.

***