Pemerintah dengan tegas menolak memulangkan ISIS eks WNI ke Tanah Air. Kepulangan mereka dikhawatirkan menjadi teroris baru yang membahayakan nyawa 267 juta rakyat Indonesia.
Beberapa pekan terakhir, kepulangan ISIS eks WNI ramai menjadi pemberitaan media. Kepulangan kombatan ISIS eks WNI itu akan menjadi masalah besar bagi perdamaian di Indonesia. Apalagi, mereka juga sudah menghapus identitas diri sebagai WNI dengan cara membakar paspor dan telah berbaiat kepada negara lain.
Menko Polhukam Mahfud MD menjelaskan keputusan untuk tidak memulangkan eks kombatan ISIS itu karena pemerintah ingin memberi rasa aman kepada 267 juta rakyat Indonesia di Tanah Air dari ancaman tindak terorisme. Setidaknya sekitar 689 teroris lintas batas asal Indonesia itu berada di sejumlah negara. Pemerintah masih mendata latar belakang dan peran para teroris tersebut.
Keputusan untuk menolak memulangkan eks ISIS ke Indonesia ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Setidaknya ada tiga keputusan pemerintah yang saat ini diapresiasi berbagai elemen masyarakat maupun elit politik. Pertama, pemerintah telah mengambil keputusan untuk melindungi rakyat yang lebih banyak daripada 600-an orang. Kedua, pemerintah telah berhasil meredam kekhawatiran banyak orang di Indonesia terkait munculnya wacana memulangkan Ex ISIS asal Indonesia. Terakhir, memang tidak ada urgensi bagi pemerintah untuk memulangkan Ex ISIS asal Indonesia karena mereka bukanlah warga negara Indonesia. Terlebih lagi mereka sudah melakukan kejahatan di luar batas kemanusian.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengutip Al-Qur'an Surat al-Ahzab ayat 60, bahwa Nabi diperintah oleh Allah SWT untuk mengusir orang yang membuat kegaduhan di Kota Madinah. O
karena itu, kebijakan untuk tidak memulangkan WNI eks ISIS sudah tepat dilakukan dan perlu diapresiasi oleh seluruh elemen masyarakat. Pasalnya, mereka datang ke sana dengan kemauan sendiri. Bahkan, mereka menganggap Indonesia sebagai negara thaghut.
Sikap tegas pemerintah menolak kepulangan WNI eks ISIS perlu diapresiasi oleh seluruh masyarakat. Dengan segala pertimbangan keamanan, pemerintah mampu menghadirkan kebijakan yang memastikan keamanan bagi setiap warga Indonesia salah satunya terhadap potensi perkembangnya virus radikalisme dari WNI eks ISIS.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews