Tentu bukan tanpa alasan Kepala BKKN meminta masyarakat menunda kehamilan di tengah pandemi covid-19, karena bisa menyebabkan angka kelahiran yang tidak terkendali.
Diperkirakan, sembilan atau sepuluh bulan ke depan, angka kelahiran akan meningkat fantastis di tengah pandemi atau covid-19.Mengapa bisa begitu? Karena ketika orang banyak berdiam diri di rumah, maka kegiatan untuk mengurangi tingkat stres atau kejenuhan, yaitu aktivitas seksual. Tentu bagi pasangan suami-istri.
Apalagi selama berdiam diri di rumah, banyak yang mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi dan vitamin C dan E untuk menangkal atau meningkatkan umun tubuh. Seperti vitamin E, selain untuk kelembaban atau mengatasi kulit kering, juga bisa untuk meningkatkan kesuburan baik untuk wanita atau laki-laki.
Akibatnya bisa terjadi atau menyebabkan angka kehamilan yang tidak dikehendaki alias iseng-iseng celup malah jadi atau kebobolan. Ibaratnya setetes dua tetes sudah bisa bikan positif hamil. Karena sama pada masa yang subur untuk bercocok tanam.
Bagi wanita yang biasanya rutin melakukan suntik KB, sekarang tidak bisa pergi atau susah ke dokter untuk melakukan suntik KB karena untuk ke rumah sakit sekarang tidak lah mudah ditengah pandemi covid-19.
Begitu juga bagi laki-laki yang biasanya pakai pembalut alat kelamin atau kondom sekarang di pasaran juga mengalami kelangkaan. Karena pabrik kondom terbesar di dunia yaitu KAREX yang ada di Malaysia untuk sementara menghentikan produksinya.
Ini akibat negara Malaysia juga melakukan lokcdown untuk mencegah wabah virus covid-19. Akhirnya distribusi pembaut pria atau kondom di seluruh dunia mengalami gangguan atau kelangkaan di pasaran.
Sedangkan kebutuhan biologis tidak bisa dicegah atau ditunda, akhirnya banyak orang melakukan hubungan sex tanpa suntik KB atau memakai pembalut pria atau kondom. Yang pada akhirnya akan banyak wanita atau ibu rumah tangga yang positf hamil, bukan positif corona.
Bagi wanita yang sudah menikah, di luar rumah atau di dalam rumah sama bahayanya yaitu di luar rumah bisa positif corona dan di dalam rumah bisa positif hamil.
Bahkan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasioanal atau BKKBN yaitu Hasto Wardoyo juga megingatkan dan meminta pasangan muda suami-istri untuk menunda kehamilan selama masa pandemi covid-19.
"Tunda dulu kehamilan selama pandemi dan jangan lupa menggunakan alat KB," kata Kepala BKKBN itu, Senin 4 Mei 2020.
Tentu bukan tanpa alasan Kepala BKKN meminta masyarakat menunda kehamilan di tengah pandemi covid-19, karena bisa menyebabkan angka kelahiran yang tidak terkendali, tingkat kematian bayi dan ibu atau stunting.
Seperti di Kota Tasikmalaya imbas dari wabah virus covid-19, malah terjadi lonjakan wanita atau perempuan yang postif hamil mencapai 105%. Sedangkan yang positif corona jumlahnya tidak seberapa dibanding yang positif hamil.Ini semua bisa jadi karena kelamaan berdiam diri di rumah-hiburanya hanya celap-celup saja.
Menurut Dinas Kesehatan Kota Tasikamalaya ada 3.219 wanita atau perempuan yang positif hamil di tengah wabah virus covid-19. Dan ini terjadi rentang bulan Januari sampai Maret 2020. Sedangkan pada tahun lalu di bulan yang sama yang positif hamil mencapai 1.500. Artinya ada lonjakan atau peningkatan 105%.
Itulah sebagai gambaran atau imbas terlalu lama di rumah, seperti burung kenari saya-makan, mandi, berjemur, ngoceh dan kawin. Bahkan saya bisa tahu sekalipun tidak melihat secara langsung hanya berdasarkan suara burung kenari yang habis kawin.Yaitu dari suara burung kenari habis kawin itu berbeda, terutama yang jantan. Itu berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews