Kebakaran Jenggotnya Surya Paloh

Terbersit manuver 4 partai itu untuk menguasai pimpinan MPR. Surya Paloh bilang Nasdem sebagai yang termuda menyerahkan kepada para seniornya untuk duduk sebagai ketua MPR.

Minggu, 28 Juli 2019 | 18:44 WIB
0
442
Kebakaran Jenggotnya Surya Paloh
Surya Paloh (Foto: Indopos.com)

Pastinya Surya Paloh lebih tahu dari kita semua bahwa pertemuan Megawati dan Prabowo adalah pembentukan aliansi. Gerindra tidak akan jadi oposisi dan masuk dalam pemerintahan Jokowi.

Kode keras

Bagi Bos Nasdem ini tidak bisa dibiarkan. Karena itu dia memberikan kode keras kepada Megawati tiga hari sebelum pertemuan ketua PDIP dengan Prabowo.

Dia mengundang pimpinan partai Koalisi Jokowi yakni Golkar, PKB dan PPP untuk hadir. Tapi PDIP tidak diundang pada pertemuan Senin, 22 Juli.

Dalam pertemuan di markas Nasdem Gondangdia terbersit manuver 4 partai itu untuk menguasai pimpinan MPR. Surya Paloh kala itu bilang Nasdem sebagai yang termuda menyerahkan kepada para seniornya untuk duduk sebagai ketua MPR.

Logikanya disini yang paling tua yang diberi kesempatan pertama. Siapa dia?

Jelas Golkar yang paling tua.

Pimpinan

Memberi kursi terhormat pada partai pemenang pemilu 2019 urutan ketiga dipandang Surya Paloh sebagai penghargaan yang wajar. Karena dia tahu persis PDIP dan Gerindra akan menguasai jajaran kepimpinan DPR.

Tak hanya itu. Posisi Golkar di MPR pasti juga akan memberi tempat bagi PKB, PPP dan juga Nasdem di jajaran wakil ketua yang jumlahnya 6 kursi. Jadi sisa tiga kursi akan diserahkan ke partai dan anggota DPD. Yang penting jangan sampai ketua MPR jatuh ke tangan Gerindra sebagai imbalan Prabowo setuju menjadi partai pemerintah.

Kuatnya Golkar di MPR akan mensinergikan kekuatan partai Nasdem dan partai Koalisi Jokowi yang kecewa. Mereka akan membentuk posisi tawar menawar yang tinggi hingga Jokowi bisa kerepotan di DPR.

Jengkel diabaikan

Tapi sinyal ini nampaknya diabaikan. Mega dan Prabowo tetap bertemu dengan agenda menuju kolaborasi kemitraan. Pertemuan inilah yang membuat Paloh jengkel.

Masuknya Gerindra jelas mengurangi jatah menteri dan kekuatan Nasdem di parlemen.

Padahal pada pileg kemarin, Nasdem adalah partai dengan kenaikan jumlah kursinya paling tinggi.

KPU mencatat Nasdem berhasil menambah jumlah kursi di parlemen paling banyak. Dari hanya 39 wakil di 2014 kini Nasdem punya 59 wakil. Ini berarti terjadi kenaikan 63,88 persen.

Ini prestasi luar biasa dari partai yang baru berusia 8 tahun. Yang menurut Surya Paloh, fakta ini tidak boleh diabaikan oleh PDIP dan Jokowi. Nasdem tidak boleh diperlakukan sebagai anak bawang.

Dari itu dia mendekati Anies dan bertemu di hari dan jam yang sama. Paloh dalam acara itu membuka kemungkinan Nasdem bakal mendukung Anies jika ingin nyapres. Tapi semua orang tahu bahwa hampir tidak mungkin Nasdem calonkan Anies karena Anies tidak punya uang. Lebih cilaka lagi dia tidak punya cantelan politik karena Anies bukan orang partai.

Baca Juga: Betapa Nakal dan Liarnya Manuver Surya Paloh

Hampir musykil Anies jadi Presiden karena dalam politik Indonesia tidak mungkin seorang dhuafa fakir miskin politik masuk hitungan.

Tidak mau disepelekan

Jadi semua manuver Surya Paloh adalah kode keras bagi PDIP dan Jokowi bahwa Nasdem sama sekali tidak bisa disepelekan. Bahwa Nasdem bisa bertindak jauh "lebih gila" dari manuver merangkul Anies jika aspirasinya diabaikan.

Apalagi jika Nasdem merasa dikorbankan dan dipaksa tepuk tangan hanya untuk seorang Prabowo dan disuruh berparade menyambut romansa 2024 PDIP dan Gerindra bergandengan tangan merebut kursi RI 1 dan 2.

Merapatnya Nasdem ke Anies juga bisa dipandang sinyal bahwa dalam keadaan tertentu, Surya Paloh akan kembali mengulangi pernyataan ketika keluar dari Golkar.

"Saya keluar dari Golkar karena Golkar tidak butuh saya dan saya tidak butuh Golkar."

Ini bisa diulangi jika Paloh dikecewakan PDI P dan Jokowi karena tidak puas dengan porsi bagi bagi kursi gara-gara Gerindra..

"Saya keluar dari Koalisi karena PDI P dan Jokowi tidak butuh saya dan saya tidak butuh mereka. "

Dan NasDem akan menjadi oposisi bersama PKS hingga banyak orang yang kebakaran jenggot.

Tidak Ragu

Surya Paloh pasti tidak akan ragu jika dia sudah memastikan segala resikonya karena dia politisi handal yang sudah terasah 34 tahun.

Dan selama itu, Paloh selalu konsisten dengan ciri khasnya. Memberi kesempatan pada yang politisi muda untuk berkarya dan tidak terlihat tengil kayak partai kelas pentil.

Jadi Surya Paloh akan beri kejutan demi kejutan jika dia disepelekan. Dia akan jadi kuda hitam dan pusat perhatian karena makin diperhitungkan.

Hingga pidatonya bakal semakin menggebu-gebu. Yang kita dibuat tersenyum simpul setiap menyaksikan dia berpidato.

Dan mengingatkan kembali pada komentar jenaka komedian Soleh Solihun yang mengundang gelak tawa.

Katanya

Kalo boleh saya kritik.. Pak Paloh. Itu..a duh pak..

Tolong...

Gaya pidato bapak itu lho...

***