Mari kita perangi hoax dengan berpikir cerdas dan gegabah dalam bersikap. Ayo hidupkan lagi budaya Indonesia. Damai untuk selamanya.
Hoax atau kabar yang tak benar, selalu ada di sekitar kita. Apalagi sekarang media sosial sudah ada di mana-mana. Semua tangan bisa menulis dan beropini tentang apa pun. Kadang foto nya tentang apa, caption beda. Tafsir ini yang bisa menjadi bahaya bagi siapa saja.
Dari zaman dulu hoax adalah senjata propaganda. Kadang ini efektif untuk mempengaruhi seseorang atau masyarakat. Orang yang selalu mengambil semua info tanpa difilter itu berbahaya.
Mudah diombang-ambing oleh keadaan. Kadang foto kejadian lama dan tempat berbeda tetapi isi berita dibuat untuk saat ini. Inilah penyesatan opini dan informasi.
Kita harus selektif dalam mengambil informasi. Jangan sampai kita tanpa sadar menyebar hoax. Mungkin karena kita tak baca info yang kita sebar, karena terlalu percaya kepada orang yang menyebar pertama.
Saat ini semua orang terkoneksi lewat internet. Jarak dan waktu bukan menjadi pengahalang saat ini. Inilah sasaran utama tersebarnya informasi.
Hoax memang senjata populer untuk para buzzer. Mereka memakai hoax untuk pengaruhi keputusan publik. Memang inilah model perang zaman sekarang, tak perlu pakai senjata kimia atau senjata mesin otomatis. Cukup dengan hoax semua akan mati pelan-pelan.
Saat ini kita harus jeli dalam menerima informasi. Apalagi sekarang Indonesia sedang diuji baik ekonomi dan politik. Konflik banyak terjadi saat ini, yang terbaru Wamena. Mari kita perangi hoax dengan berpikir cerdas dan gegabah dalam bersikap.
Ayo hidupkan lagi budaya Indonesia. Damai untuk selamanya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews