Saya sendiri hendak bertemu dengan perwakilan para mahasiswa, untuk mendengar langsung dan menampung aspirasi yang disampaikan dengan lebih terperinci.
Selamat malam. Saudara-saudaraku, sebangsa dan setanah air.
Saya menghargai aspirasi yang disampaikan para mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat melalui demonstrasi yang dilakukan selama beberapa hari terakhir.
Masukan-masukan yang disampaikan kepada saya dalam demonstrasi itu menjadi catatan besar dalam rangka memperbaiki kekurangan yang ada di negara kita.
Terkait penanganan terhadap aksi demonstrasi di lapangan, saya memerintahkan kepada Kapolri agar menangani setiap aksi dengan cara-cara persuasif, terukur, dan tidak represif.
Saya juga mengingatkan agar demonstrasi untuk menyampaikan aspirasi hendaknya dilakukan dengan cara-cara yang damai dan tidak mengganggu ketertiban umum, serta tidak merusak fasilitas-fasilitas publik. Tindakan tegas harus dilakukan terhadap setiap aksi yang anarkistis.
Selain itu, saya telah meminta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk membuka ruang-ruang dialog kepada mahasiswa dan para rektor di kampus-kampus sehingga kita bisa membicarakan semua masalah yang terkait dalam suasana akademik, dan melihat perspektif-perspektif yang berbeda.
Saya sendiri hendak bertemu dengan perwakilan para mahasiswa, untuk mendengar langsung dan menampung aspirasi yang disampaikan dengan lebih terperinci.
Perppu
Saya telah bertemu para tokoh cendekiawan dan budayawan di Istana Merdeka untuk mendengar masukan-masukan terkait revisi Undang-Undang mengenai Komisi Pemberantasan Korupsi.
Salah satu masukan yang saya terima dalam pertemuan tersebut ialah penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) terhadap revisi UU KPK.
Saya menampung dan mempertimbangkan usulan tersebut sambil melihat opsi-opsi lain yang dapat ditempuh.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews