Saya amati argumentasi Fadli Zon terhadap rancangan pengambilan foto dan Video Keluarga Jokowi. Fadli beranggapan bahwa moment itu sengaja dirancang, untuk memperlihatkan keluarga harmonis.
Jelas pernyataan Fadli tersebut bernada sangat sini, dan penuh prasangka. Menurut hemat saya tidak ada yang salah dari moment pemotretan tersebut, wajar saja, karena disamping sebagai Capres, Jokowi masih menjadi Presiden.
Apa yang salah dari moment tersebut.? Terlalu banyak crew yang meliput.? Lho kok salah, wajar dong karena Jokowi itu Presiden Republik Indonesia, jelas dia menjadi public figure, setiap gerak-geriknya dan keluarganya menjadi sorotan media.
Seperti yang dilansir Kompas.com, Fadli menilai pencitraan tersebut dapat dikatakan gagal karena terlalu banyaknya wartawan yang hadir.
"Mbok ya sutradaranya lebih bagus dalam rancang pencitraan, misalnya mau berikan pencitraan sebagai keluarga harmonis di Kebun Raya Bogor," kata Fadli dalam diskusi bertajuk "Jelang Pilpres: Jokowi Blunder dan Panik?" di kantor Seknas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).
Tapi wartawannya terlalu banyak, harusnya, kan, wartawannya 2 atau 3, nanti di-share, ini sampe 100 orang sehingga bocor," katanya.
Dari pernyataannya di atas, jelas Fadli Zon cuma mencari-cari kesalahan, dan dia beranggapan Pencitraan Jokowi gagal. Yang berasumsi itu Pencitraan ya dia sendiri, dan yang menilai gagal pun dia sendiri.
Seorang Fadli Zon yang cuma wakil Ketua DPR, dan wakil Ketua Umum Partai aja setiap hari diliput media kok, dan berusaha untuk mencari perhatian media dengan pernyataan-pernyataan yang kontroversial.
Kalau menurut saya letak kesalahan dari momen foto keluarga tersebut adalah, keluarga Jokowi teramat komplit, ada anak, juga cucu dan menantunya. Sehingga kesempurnaan momen tersebut tidak bisa diciptakan pada keluarga Prabowo.
Inilah yang menjadi persoalan Fadli Zon sebenarnya, sehingga dia berasumsi, seolah-olah Jokowi sengaja melakukan itu untuk membandingkan dengan lawan politiknya. Padahal, momen seperti itu sering dilakukan Jokowi, diluar kesibukannya sebagai Presiden.
Memang tidak mungkin menciptakan momen seperti itu pada keluarga Prabowo, justeru akan benar-benar dilihat sebagai Pencitraan kalau dilakukan, karena memang Prabowo tidak mungkin memperlihatkan keharmonisan, sementara kondisi keluarganya sendiri tidaklah seperti Jokowi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews