Biarkan kami mengurus diri kami agar tetap sehat. Sementara kalian, silahkan bermain catur kembali sambil merasakan betapa terhinanya kalian diinjak kepala oleh seorang pelarian.
Puluhan jenderal Sabtu (14/11) ini diinjak kepalanya. Wibawa mereka dihempaskan.
Presiden,wakil presiden, para menteri termasuk Anies Baswedan juga diinjak kepalanya. Kredibilitas mereka dikerdilkan. Oleh seorang wayang yang menggunakan Islam sebagai tunggangan.
Dia menginjak kepala penguasa sambil tertawa jumawa. Setelah penguasa tanpa daya membiarkan dia berkeliaran sambil merobek-robek ketentuan karantina 14 hari. Sementara rakyat yang begitu patuh dengan aturan Covid 19 sangat wajar jika mereka marah diperlakukan dengan sangat tidak adil.
Betapa seorang dokter dipaksa menyapu karena tidak pakai masker. Rakyat jelata diborgol, dipermalukan di depan umum dipaksa push up, dipaksa gali kuburan karena melanggar protokol. kesehatan.
Berapa banyak perusahaan yang dipaksa tutup gara-gara membolehkan makan ditempat.
Rakyat dipaksa rapid test berkali-kali ketika harus bekerja ke luar daerah dengan ongkos mahal karena mereka patuh.
Betapa terkoyaknya hati rakyat melihat ketidakberdayaan penguasa menghadapi satu orang itu. Sudah diinjak dihina pula.
Penguasa macam apa ini? Kata mereka. Jadi jangan heran jika besok besok terjadi pembangkangan massal.
Masyarakat meminta keadilan. Tidak ada lagi batasan jumlah orang dalam pernikahan. .
Tidak ada lagi batasan kerumunan.
Rakyat begitu terluka dengan sikap ayam sayur penguasa menghadapi satu orang ittu.
Jangan salahkan masyarakat jika mereka membentak petugas yang coba tegakkan aturan dengan mengatakan :mengapa kalian biarkan 10 ribu orang berkerumun di Petamburan
Jangan salahkan jika besok, ketika ada inbauan taat protokol kesehatan, mereka bilang:
Bulshit. Omong kosong..
You mau bilang apa, terserah. Suka-suka kaliian. Kami jaga diri kami dengan cara kami.
Kalaupun kami bermasker bukan karena kami tunduk dengan kalian. Karena kami perduli kesehatan kami karena negara tidak hadir.
Biarkan kami mengurus diri kami agar tetap sehat. Sementara kalian, silahkan bermain catur kembali sambil merasakan betapa terhinanya kalian diinjak kepala oleh seorang pelarian.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews