Jakarta – Pemerintah terus memperkuat langkah strategis di sektor pertanian sebagai bagian dari upaya mewujudkan swasembada pangan sekaligus menyerap lebih banyak tenaga kerja di pedesaan. Melalui kolaborasi lintas sektor, inovasi teknologi, hingga penguatan hilirisasi, program ini diyakini mampu menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional serta peningkatan kesejahteraan petani.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya penguatan hilirisasi pertanian sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, arah pembangunan pertanian tidak boleh hanya berfokus pada produksi semata, tetapi juga harus menyentuh tahapan pengolahan hingga pemasaran.
“Hilirisasi adalah masa depan pertanian kita. Ini bukan hanya soal produksi, tapi bagaimana hasil petani bisa diolah, dikemas, dan dipasarkan hingga ke mancanegara,” kata Amran.
Ia menjelaskan bahwa implementasi program tersebut akan dijalankan melalui skema kemitraan antara petani, BUMN, dan pihak swasta. Amran juga menekankan bahwa pihaknya telah menetapkan 14 komoditas strategis yang akan didorong hilirisasinya.
“Dengan kemitraan, kita ingin petani tidak berjalan sendiri. Tujuannya satu yakni nilai tambah dan kesejahteraan petani. Kita yakin Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia dan kesejahteraan petani meningkat,” tambahnya.
Sejalan dengan itu, Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, mendukung penuh terhadap program tersebut. Menurutnya, peluncuran benih padi hibrida menjadi langkah konkret dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Pemerintah mengapresiasi pengembangan industri benih padi di Indonesia guna memperkuat rantai pasok bahan baku industri pengolahan beras dan mendukung program swasembada pangan Presiden Prabowo,” ujar Putu.
Dukungan juga datang dari pihak swasta. Customer Business Manager Field Crops Seeds Syngenta Indonesia, Nguyen Huy Cuong, menyatakan komitmennya untuk mendukung program pemerintah melalui kehadiran benih padi hibrida Ningrat.
“Peluncuran Ningrat NK2133 menandai komitmen Syngenta Indonesia dalam membantu meningkatkan produksi beras nasional. Hadirnya benih padi hibrida ini juga akan membuka peluang bagi petani untuk memaksimalkan pendapatan dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Pemerintah berharap sinergi antara petani, BUMN, swasta, dan dukungan teknologi dapat mempercepat pencapaian swasembada pangan. Langkah ini tidak hanya menjamin ketersediaan bahan pangan, tetapi juga membuka lebih banyak lapangan kerja di sektor pertanian dan industri turunannya.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews