Lembaga nirlaba Sosial Media for Civic Education (SMCE) akan menggelar diskusi dengan kalangan insan media bertema "Peran Media Melawan Hoax dan Mengawal Demokrasi Secara Kontruktif Demi Suksesnya Pembangunan 5 Tahun ke Depan". Acara ini rencananya akan digelar Rabu, (24/07/2019) jam 13.00 WIB hingga selesai di Hotel Cetral.
“Pemerintah yang memiliki legitimasi yang kuat perlu diimbangi dengan Oposisi yang cerdas, tanpa hal itu Demokrasi kurang bermakna, Pemerintah akan berjalan tanpa ada yang mengkoreksi, maka diperlukan kontrol diluar pemerintahan yang sama-sama memiliki tujuan memajukan bangsa namun dengan peran yang berbeda,” kata Wasil Direktur Eksekutif Lembaga SMCE dalam rilisnya, Minggu (22/07/2019).
Menurut Wasil, untuk mengabdi pada bangsa dan negara, unsur kekuatan politik yang dalam hal ini direprestasikan oleh Parpol tidak harus masuk dalam Pemerintahan semua. Sebab katanya, mengabdi pada bangsa dan negara dapat dilakukan semua pihak dan dalam bentuk berbagai hal serta disemua lini, dengan kemampuan peran dan profesi masing-masing.
Artinya jadi oposisi pun juga mulia sepanjang kritik yanf di bangun berdasarkan fakta dan bukti yang benar bukan bersumber dari Hoax.
Lebih lanjut Wasil menambahkan " Media harus memberi ruang kepada oposisi untuk oposisi dapat memainkan perannya melalui media sebagai pengawas atau kontrol serta penyeimbang terhadap berbagai.kebijkan pemerintah , Nah disinilah peran media harus profesional dan sesuai kode etik agar fungsi pengawasan dari oposisi tidak bersumber dari informasi dan data Hoax ,,jika oposisi memainkan isu isu berdasarkan data hoax maka media harus tegas untuk tidak.memberi ruang tersebut."Menjadi Oposisi pun kalau menjalankan fungsinya dengan baik dan berdasarkan data serta fakta yang benar merupakan manifestasi dari pengabdian bagi bangsa dan negara dalam dalam konteks menjalankan demokrasi yang konstruktif.
Untuk itu peran media sangatlah dibutuhkan guna mengawal dan memberikan literasi untuk tumbuh kembangnya demokrasi yang konstruktif dalam rangka mensukseskan pembangunan 5 tahun ke depan tanpa kegaduhan yang bersumber dari info info Hoax” jelas Wasil.
“Dalam diskusi yang akan dimoderatori oleh Syafrudin Budiman SIP (Konsultan Media dan Politik) rencanannya akan dihadiri para pembicara yang ahli dalam kajian-kajian politik dan media. Diantaranya, Agus Sudibyo Anggota Dewan Pers, Pengamat Politik Senior UI, DR. Arbi Sanit dan M. Antoni Wartawan Senior Antara serta Politisi Abdul Kadir Karding yang juga Kerua DPP PKB,” pungkas Wasil.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews