Jadi kalau berani dan konsisten harusnya baik pilres dan pileg ditolak semua karena pemilu diadakan serentak dan satu paket.
Capres Prabowo Subianto dalam acara simposium dengan para pendukungnya di Hotel Grand Sahid Jaya 14 Mei 2019 menolak hasil perhitungan yang dilakukan oleh KPU. Karena pemilu dianggap penuh kecurangan yang sangat masif. Dengan kata lain, Prabowo menolak hasil pilpres 2019. Tetapi aneh bin ajaib, ia tidak menolak hasil pileg atau pemilihan legislatif.
Bahkan untuk meyakinkan prasangka kalau pemilu penuh kecurangan, pihak Badan Pemenangan Nasional atau BPN memberi instruksi atau perintah kepada saksi-saksi di provinsi seperti di Jawa Tengah dan Jabar untuk tidak menandatangani hasil rekapitulsi KPU tingkat provinsi atau kabupaten/kota tersebut. Sekalipun tanpa tangan saksi hasil rekapitulasi tetap sah.
Mengapa Probowo menolak hasil pilres tetapi tidak menolak hasil pileg? Bukankan pemilu dilakukan secara serentak dan satu paket antara pilpres, pileg dan DPD? Mengapa menolak sebagaian tetapi juga menerima sebagian yang lain, yaitu pileg? Disinilah letak tidak konsisten atau ambigu Prabowo atau kubu pasangan nomor 02 dalam menanggapi hasil pemilu 2019.Hasil pilres ditolak dan hasil pileg diterima.
Harusnya konsisten atau berbanding lurus. Yaitu baik hasil pilpres dan pileg ditolak. Bukan diambil sebagian dan dibuang sebagian. Karena baik pilpres dan pileg pihak penyelanggaranya sama, yaitu KPU. Dan sebagai pihak pengawas yaitu Bawaslu.
Alasan penolakan yang sering digembar-gemborkan yaitu karena "curang".
Justru antara pilpres dan pileg, kecurangan banyak terjadi dalam pileg. Mengapa? Karena setiap caleg punya kepentingan sendiri-sendiri. Bahkan ada yang menggelembungkan suara di tingkat Kecamatan. Atau mengambil suara dari caleg satu partai atau terjadi kanibal. Dan lamanya proses rekapitulasi ditingkat Kecamatan karena banyak suara yang tiba-tiba berkurang dan hilang. Dan ini terjadi di pileg bukan di pilres.
Baca Juga: Kabais Pernah Akan Tangkap Prabowo Kalau Macam-macam
Dalam pileg juga marak politik uang yang dilakukan oleh para caleg supaya terpilih atau mendapat suara. Dan ini dibuktikan oleh banyaknya pelanggaran yang ditangani Bawaslu dalam operasi tangkap tangan kepada tim sukses para caleg.
Jadi kalau berani dan konsisten harusnya baik pilpres dan pileg ditolak semua karena pemilu diadakan serentak dan satu paket.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews