Ketua KCMI, Rezky Tuanany: Survey Jeblok Jangan Kambinghitamkan KPU

Jumat, 11 Januari 2019 | 07:49 WIB
0
297
Ketua KCMI, Rezky Tuanany: Survey Jeblok Jangan Kambinghitamkan KPU
sumber: Kataindonesia.com

Kaukus Cendekia Muda Indonesia (KCMI) menyayangkan terkait adanya upaya sistematis untuk mendelegitimasi KPU yang terindikasi dilakukan oleh kubu BPN Prabowo-Sandi.

Beberapa bulan terakhir kita menyaksikan berbagai macam upaya agar masyarakat tidak percaya terhadap KPU. Yang terbesar adalah Hoax terkait tujuh konteiner surat suara tercoblos, yang ternyata dilakukan oleh Relawan Paslon 02, ujar Rezky Tuanany, Direktur Eksekutif KCMI

KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu harus didukung untuk dapat bersikap netral dan menjalankan fungsinya sesuai amanat reformasi. Bukan malah dihujat dan diposisikan seakan-akan mendukung salah satu paslon.

Jika kita melihat sejarah pelaksanaan pemilu, upaya-upaya tersebut (delegitimasi KPU) kerap dilakukan oleh paslon yang surveynya rendah. Dan hal tersebut tidak baik untuk pendidikan politik bagi generasi millenial, kata rezky.

Rezky juga mengajak pemuda Indonesia agar selalu membuat Pemilu 2019 mendatang yang damai.

Saya mengajak generasi milenial agar bisa menjaga kelancaran Pemilu 2019 agar jauh dari isu hoax dan kita semua siap membuat pesta demokrasi mendatang damai dan bermartabat, tambah pria yang juga mantan Ketua BEM Universitas Jayabaya.

Rezky juga menilai KPU bukan lembaga super power.

KPU juga butuh kritik dan masukkan dari masyarakat, namun alangkah baiknya kritik yang disampaikan kritik yang membangun, kata Rezky

Rezky juga meminta kepolisian bergerak cepat dan lebih mendalam untuk membongkar aktor intelektual dibalik upaya-upaya delegitimasi KPU ini.

BPN Prabowo-Sandi tidak cukup hanya membantah di media, namun juga harus menghadirkan fakta-fakta yang kuat kepada kepolisian agar kasus ini menjadi terang benderang. tutup rezky

Sebelumnya Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri menangkap pria berinisial BBP yang diduga dalang pembuat dan penyebar hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos.

***