Kaukus Cendekia Muda Indonesia (KCMI) menyayangkan terkait adanya upaya sistematis untuk mendelegitimasi KPU yang terindikasi dilakukan oleh kubu BPN Prabowo-Sandi.
Beberapa bulan terakhir kita menyaksikan berbagai macam upaya agar masyarakat tidak percaya terhadap KPU. Yang terbesar adalah Hoax terkait tujuh konteiner surat suara tercoblos, yang ternyata dilakukan oleh Relawan Paslon 02, ujar Rezky Tuanany, Direktur Eksekutif KCMI
KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu harus didukung untuk dapat bersikap netral dan menjalankan fungsinya sesuai amanat reformasi. Bukan malah dihujat dan diposisikan seakan-akan mendukung salah satu paslon.
Jika kita melihat sejarah pelaksanaan pemilu, upaya-upaya tersebut (delegitimasi KPU) kerap dilakukan oleh paslon yang surveynya rendah. Dan hal tersebut tidak baik untuk pendidikan politik bagi generasi millenial, kata rezky.
Rezky juga mengajak pemuda Indonesia agar selalu membuat Pemilu 2019 mendatang yang damai.
Saya mengajak generasi milenial agar bisa menjaga kelancaran Pemilu 2019 agar jauh dari isu hoax dan kita semua siap membuat pesta demokrasi mendatang damai dan bermartabat, tambah pria yang juga mantan Ketua BEM Universitas Jayabaya.
Rezky juga menilai KPU bukan lembaga super power.
KPU juga butuh kritik dan masukkan dari masyarakat, namun alangkah baiknya kritik yang disampaikan kritik yang membangun, kata Rezky
Rezky juga meminta kepolisian bergerak cepat dan lebih mendalam untuk membongkar aktor intelektual dibalik upaya-upaya delegitimasi KPU ini.
BPN Prabowo-Sandi tidak cukup hanya membantah di media, namun juga harus menghadirkan fakta-fakta yang kuat kepada kepolisian agar kasus ini menjadi terang benderang. tutup rezky
Sebelumnya Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri menangkap pria berinisial BBP yang diduga dalang pembuat dan penyebar hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews